Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBAIKAN PENANGANAN PASCA PANEN KAKAO BAGI PETANI DI DESA ASAHDUREN KECAMATAN PEKUTATAN KABUPATEN JEMBRANA, BALI Singapurwa, Ni Made Ayu Suardani; Nursini, Ni Wayan; Suariani, Luh; Sudewa, I Ketut Agung; Viani, Agata; Jiwantara, Gusti Ngurah Oka; Winduyasa, I Wayan; Djelantik, Sang Ayu Made Agung Prasetiawati
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i1.1129

Abstract

Cocoa is the main commodity produced in Asahduren Village, Pekutatan District, Jembrana Regency, Bali. The PM-UPUD program aims to increase the development of farmer groups and Micro, Small, and Medium Enterprises to increase the empowerment of community members based on cocoa plantations which include cocoa cultivation technology and post-harvest technology for cocoa plants. The farmer groups as PM-UPUD partners are the Mekar Nadi Farmer Group and the Tunas Jaya Farmer Group, both of which are located in Asahduren Village, Pekutatan District, Jembrana, Bali. Partner problems include the quality of the cocoa beans produced and the lack of skills in the cultivation and post-harvest handling of cocoa plants. The activity methods used are surveys, counseling, direct practice, monitoring, and evaluation. The results of the PM-UPUD activities are that the Mekar Nadi Farmer Group and the Tunas Jaya Farmer Group have the ability and skills in cocoa cultivation and post-harvest handling of cocoa plants in an integrated and integrated manner. The skills that have been implemented by the partner group from the PM-UPUD program in 2023 include the application of cocoa cultivation technology and the application of cocoa bean fermentation technology. Farmer groups have been able to produce fermented cocoa beans which have a higher selling value.
Kajian Waktu dan Suhu Pengasapan terhadap Karakteristik Mikrobiologi dan Organoleptik “Urutan” Ayam Asap: : mikrobiologi, suhu pengasapan, urutan ayam asap, uji organoleptik, waktu pengasapan Viani, Agata; Semariyani, A.A. Made; Sudiarta, I Wayan
GEMA AGRO 94-103
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/ga.30.2.13230.94-103

Abstract

Urutan ayam asap adalah produk olahan daging tradisional Bali yang terbuat dari campuran daging ayam, lemak, dan bumbu Basa genep, dibungkus dalam selongsong sintetis dari kolagen rumput laut. Pada suhu kamar, daya tahan produk ini hanya 12 hari, sehingga diperlukan metode pengawetan seperti pengasapan untuk memperpanjang masa simpan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suhu dan waktu pengasapan terhadap karakteristik mikrobiologi dan organoleptik urutan ayam asap. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan tiga level suhu pengasapan (80oC, 90oC, dan 100oC) dan empat lama pengasapan (0,5; 1; 1,5; dan 2 jam), menghasilkan 12 kombinasi perlakuan, masing-masing diulang dua kali. Uji mikrobiologi meliputi Total Plate Count (TPC), Escherichia coli, Salmonella sp., dan Staphylococcus aureus, sedangkan uji organoleptik mencakup warna, aroma, rasa, tekstur, dan penerimaan keseluruhan oleh 20 panelis. Data dianalisis menggunakan Analisis of Variance (ANOVA), diikuti uji Duncans Multiple Range Test (DMRT) untuk perbedaan nyata. Hasil menunjukkan bahwa pengasapan pada suhu 90°C selama 1 jam merupakan perlakuan terbaik, menghasilkan TPC sebesar 3,7 x 105 CFU/g, E. coli <10 CFU/g, Salmonella negatif, dan S. aureus <10 CFU/g. Secara organoleptik, skor warna 5,20 (agak suka hingga suka), aroma 6,53 (suka hingga sangat suka), rasa 6,40 (suka hingga sangat suka), tekstur 6,47 (suka hingga sangat suka), dan penerimaan keseluruhan 6,40 (suka hingga sangat suka), memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk sosis daging (01-3820-2015). Suhu dan waktu pengasapan yang lebih tinggi secara signifikan mengurangi TPC dan E. coli, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap Salmonella dan S. aureus. Temuan ini memberikan wawasan penting untuk mengoptimalkan proses pengasapan guna meningkatkan keamanan dan kualitas sensorik urutan ayam asap.