Budidaya ikan lele di Kecamatan Panongan, Tangerang, menghadapi tantangan tingginya konsumsi energi dan ketergantungan pada listrik PLN untuk mengoperasikan pompa air, yang berdampak pada meningkatnya biaya operasional dan rendahnya keberlanjutan usaha. Pengabdian ini bertujuan menerapkan Solar Home System (SHS) sebagai sumber energi alternatif untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi pada sistem aerasi dan sirkulasi air kolam. Metode pengabdian menggunakan pendekatan Participatory Action Approach yang mencakup lima tahapan: identifikasi kebutuhan energi, pelatihan mitra terkait teknologi energi surya, perancangan teknis SHS, instalasi sistem, serta monitoring dan evaluasi performa selama empat minggu. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa beban pompa 350 W selama empat jam per hari memerlukan energi 1.400 Wh, yang dapat dipenuhi oleh sistem SHS berkapasitas 550 Wp dengan output energi harian bersih sekitar 1,98 kWh. Sistem baterai 200 Ah dan inverter 1000 W memberikan margin energi dan daya yang memadai untuk menjaga stabilitas operasi pompa, termasuk pada kondisi radiasi matahari yang menurun. Implementasi SHS mampu menurunkan konsumsi listrik PLN dan meningkatkan keandalan suplai energi bagi mitra, serta memperkuat kapasitas teknis mitra dalam pengelolaan teknologi energi terbarukan. Secara keseluruhan, kegiatan ini membuktikan bahwa SHS merupakan solusi yang layak, efisien, dan berkelanjutan untuk mendukung kegiatan budidaya ikan skala kecil.