Perawat merupakan pekerjaan dengan tingkat stres tinggi, apabila beban tidak secara proporsional sesuai dengan kemampuan fisik, keahlian dan ketersediaan waktu maka dapat menjadi sumber stress yang dapat menyebabkan penurunan yang signifikan pada Kesehatan fisik dan mental perawat hingga berdampak negatif kepada kesejahteraan perawat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas Neuro-Linguistic Programming (NLP) terhadap pengelolaan stres dan pengaruhnya pada peningkatan kinerja perawat. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan one pretest-postest group design untuk penilaian stress (skor ENSS) pada kedua kelompok dan one pretest -postest group design untuk penilaian kinerja perawat pada kelompok intervensi. Sampel dipilih dengan teknik purposive sampling, didapatkan tiga puluh perawat bangsal RSU Diponegoro Dua Satu Klaten yang kemudian dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kontrol. Variabel independent penelitian berupa pelatihan NLP. Variabel dependen berupa stress dan kinerja perawat. Instrumen penelitian menggunakan formulir penelitian kinerja pegawai dan Expanded Nursing Stress Scale (ENSS). Intervensi pelatihan NLP selama 1 minggu. Analisis data skor kinerja perawat dengan Paired T-test sedangkan skor ENSS dengan dependent t test yang dilanjutkan dengan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan rerata skor kinerja perawat pada kelompok perlakuan sebesar 3.8 (p<0.05). Terdapat perbedaan penurunan rerata yang signifikan skor ENSS pada kelompok perlakuan sebesar -20.66 (p<0.05). Tidak ada perbedaan yang signifikan skor ENSS pada kedua kelompok setelah diberikan intervensi NLP (p>0.05). Implikasi penelitian bahwa pelatihan Neuro-Linguistic Programming (NLP) dapat menurunkan stress (penurunan skor ENSS) pada perawat bangsal dengan kelompok perlakuan secara signifikan dan meningkatkan kinerja perawat bangsal pada kelompok kontrol secara signifikan.