Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Dimensi Ruang Duduk Penonton Pada Tribun Stadion Citarum Semarang Muntholib, Moh Abdul; Wahyudi, M Agung
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 2, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v2i1.15851

Abstract

Semarang merupakan salah satu kota terbesar yang mempunyai potensi dalam bidang olahraga sepak bola. Kota semarang sendiri mempunyai dua stadion yaitu stadion jatidiri dan stadion citarum dengan beberapa klub sepak bola. Namun mencermati dari kedua stadion, penulis memutuskan untuk melakukan penelitian terhadap stadion Citarum Semarang, karena pengelolaan dimensi ruang pada tribun  yang kurang baik. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan melakukan survey di tribun Citarum Semarang.Pengolahan data sesuai literatur standar tribun dan tahap terakhir membandingkan data dengan standar sesuai Neufert dan Buku Tata Cara Perencanaan Bangunan Stadion. Dari hasil penelitian, beberapa bagian tribun di Stadion Citarum Semarangmasih kurang dari standard. Akibatnya penonton merasa tidak nyaman dan membuat penonton tidak memanfaatkan tribun sebagimana mestinya yang membuat tribun semakin rusak. Perbaikan pada tribun sangat diperlukan agar kenyamanan penonton meningkat dan tribun dapat dimanfaatkan dengan baik
Kenyamanan Ruang Bimbingan Konseling pada SMK Negeri 1 Jumo Ditinjau dari Standart Ruang dan Visualisasi Pratama, Syndu; Wahyudi, M Agung
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 3, No 2 (2020): September
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v3i2.15908

Abstract

Dalam sebuah ruangan, banyak faktor yang mempengaruhi kenyamanan dalam segi visual, meliputi warna, tata letak prabot berdasarkan zonasi-sirkulasi dan skala ruang. Pada SMK Negeri Jumo Temanggung, dimana yang merupakan SMK favorit di daerah kabupaten Temanggung dan memiliki kurang lebih 1000 orang akademsi, memiliki ruang bimbingan konseling yang kurang layak secara desain dan standart ruang. Dari hasil penelitian kuantitatif-deskriptif dengan teknik pengumpulan data baik observasi maupun wawancara yang bertujuan uuntuk menganalisis kenyamanan ruang dari aspek standard dan visual ini diperoleh beberapa faktor yang membuat kurang layaknya kenyamanan pada ruang tersebut seperti penggabungan fungsi ruang BK dengan UKS yang menyebabkan hilangnya beberapa ruang yang seharusnya ada, pencampuran fungsi ruang bimbingan dan ruang tamu, penataan prabot yang tidak memperhatikan zonasi-sikulasi, dan desain yang kuang menarik dan nyaman bagi konseli (siswa). Atas dasar itu alangkah lebih baik jika pihak sekolah menindaklanjuti dengan setidaknya penataan prabot dan visual yang lebih artistik kemudian memisahkan ruangan BK dan UKS ke gedung yang berbeda, sehingga akan tercipta tempat yang lebih luas untuk pemanfaatan ruang sesuai standar
Analisis Aksesibilitas Halte Bagi Penyandang Disabilitas Di Jalan Pandanaran Semarang Azhar, Fera Febriawati; Wahyudi, M Agung
UMPAK : Jurnal Arsitektur dan Lingkungan Binaan Vol 2, No 2 (2019): September
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/umpak.v2i2.15862

Abstract

Aksesibilitas merupakan masalah utama yang dihadapi penyandang disabilitas di ruang publik. Walaupun di Indonesia sudah menerapkan aturan hukum untuk melindungi penyandang disabilitas tetapi belum banyak ruang publik yang menyediakan fasilitas baik fasilitas fisik maupun non fisik yang memudahkan aktivitas penyandang disabilitas. Penelitian  ini akan menganalisis berbagai aspek meliputi kondisi halte di sepanjang Jalan Pandanaran, persyaratan tentang kemudahan mengakses halte untuk penyandang disabilitas dan melakukan perbandingan setiap halte di Jalan Pandanaran Semarang dengan standar aturan hukum. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif melalui pengukuran dan pengamatan visual untuk mengidentifikasi kondisi pada halte. Dari identifikasi dan analisis masing-masing halte, maka selanjutnya dilakukan analisis komparatif. Dari hasil penelitian, semua halte masih memiliki kendala untuk dapat diakses bagi penyandang disabilitas. Permasalahan yang terbesar yaitu kemiringan ram yang terlalu curam, area ruang tunggu pada halte yang terlalu sempit dan ubin jalur pemandu yang kurang dapat dimanfaatkan bagi penyandang disabilitas. Akibat dari kondisi ini penyandang disabilitas masih terkendala dalam memanfaatkan halte dan jalur pedestrian yang berada di Jalan Pandanaran