Era disruptif menuntut perubahan dalam kurikulum pendidikan. Peserta didik perlu dipersiapkan dengan ketrampilan yang relevan. Kurikulum juga perlu mencakup pendidikan karakter dan kemampuan sosial yang diperlukan untuk mengatasi masalah sosial yang kompleks. Kondisi ini secara tidak kita sadari telah menggiring kita, termasuk pesantren untuk dapat beradaptasi dalam menghadapi era revolusi industri yang penuh dengan tantangan dan disrupsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana eksistensi Pondok Pesantren Salaf Ath-Thohariyah di era disruptif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis yang dilakukan di Pondok Pesantren Ath-Thohariyyah Desa Sodong-Saketi Kabupaten Pandeglang. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Ath-Thohariyyah adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang telah berperan penting dalam menghadapi era disruptif yang ditandai oleh perubahan teknologi dan dinamika sosial yang cepat. Pesantren ini telah berusaha untuk menyediakan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman dengan menggabungkan nilai-nilai Islam dengan pembelajaran keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar seperti ketrampilan tataboga, tata rias dan tata busana. Eksistensi Pondok Pesantren Ath-Thohariyyah mencerminkan komitmen untuk mempersiapkan individu dan komunitas untuk menghadapi tantangan era disruptif dengan keterampilan, karakter, kolaborasi, dan inovasi. Pesantren ini juga memberikan kontribusi positif pada pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, dengan memajukan pendidikan dan keterampilan yang relevan.