Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

REVITALISASI KAWASAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PASAR YANG BERSIH DAN NYAMAN DI PASAR PAGI BINTARA BEKASI S, Budiyono; Basuki , Ilham
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 11 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.11 No. 2, Desember 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar merupakan tempat dimana terjadinya transaksi jual beli antara penjual dan pembeli. Pasar tradisional pada umumnya menyediakan kebutuhan sehari-hari masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Pasar tradisional menawarkan harga yang lebih murah dan lokasi yang lebih terjangkau, juga berguna sebagai salah satu sumber PAD suatu daerah. Pasar tradisional kini telah tersaingi oleh maraknya pasar modern yang dibangun di dekat permukiman warga, sehingga banyak warga yang beralih ke pasar modern yang lebih bersih dan nyaman. Pasar tradisional pada umumnya memiliki kesan kumuh dan tidak nyaman. Keadaan seperti itu tidak dapat menunjang kegiatan jual beli di pasar yang terjadi setiap hari. Pasar tradisional mengalami degradasi kualitas karena kurangnya perawatan, kelengkapan prasarana dan sarana dasar, seperti air bersih, toilet, sistem persampahan, dan saluran pembuangan air hujan. Sehingga dewasa ini pasar tradisional dianggap erat kaitannya dengan kumuh dan kotor.
ANALISIS PENGEMBANGAN PARIWISATA KAWASAN BENTENG VASTENBURG KOTA SURAKARTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT S, Budiyono; Hamdani, Rusdi
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.13 No.1 | Juni 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Cagar Budaya Benteng Vastenburg yang berada dipusat Kota Surakarta menjadi tempat beraktivitas masyarakat dengan intensitas yang berbeda-beda. Kondisi Eksisting kawasan Benteng Vastenburg menunjukan ketidaksesuaian dengan kondisi seharusnya sebagai bangunan cagar budaya.Kurangnya pengoptimalan ruang pada kawasan benteng Vastenburg mengakibatkan benteng menjadi tidak menarik untuk dikunjungi.Studi ini menggunakan metode Analisis Aktivitas dan kebutuhan ruang, Analisis Tapak, Analisis Kriteria Terukur kawasan Pariwisata, Analisis Kriteria Tak Terukur dan Analisis SWOT. Pengumpulan data-data terkait kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data dan analisis berdasarkan teori-teori terkait, dilanjutkan dengan menyimpulkan hasil dari analisis dan menghasilkan rekomendasi pengembangan.Hasil penelitian ini menemukan hal-hal sebagai berikut: pertama, potensi yang dimiliki oleh benteng Vastenburg sangat besar, dari sisi ekonomi kepariwisataannya memiliki posisi yang strategis karena berada dipusat kota, terintegerasi dengan tempat pariwisata lainnya seperti keraton kasunanan, masjid agung, keraton mangkunegaran dan pusat perdagangan dan jasa.Kedua, benteng vastenburg masih perlu untuk mempertahankan ataupun menambahkan beberapa fasilitas baik dari segi pelayanan maupun dari segi penunjang agar menarik niat wisatawan. Ketiga,Konsep dalam pengembangan benteng vastenburg itu sendiri terdiri dari beberapa zona seperti zona utama, zona penunjang, dan zona pelayanan wisata yang saling terintegerasi.
ANALISIS PEMANFAATAN RUANG PADA JALUR PEDESTRIAN DI SEPANJANG JALAN PAHLAWAN DI KOTA SEMARANG S, Budiyono; Gatra Pamungkas, Pradangga
Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Plano Krisna Vol.14 No.1 | Juni 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalur pedestrian selain memiliki fungsi wajib sebagai ruang berjalan kaki juga terdapat fungsi sampingan sebagai ruang untuk melakukan aktivitas pilihan seperti berekreasi dan beraktivitas sosial (Rapoport, 1977). Pada jalur pedestrian tersebut fungsi wajib sebagai ruang berjalan kaki tidak berkembang justru jalur pedestrian digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan rekreasi dan aktivitas sosial (Pattisinai, 2011). Pengadaan penyediaan suatu fasilitas sarana dan prasarana dengan kondisi yang tidak terpelihara dengan baik seperti jalur pejalan kaki dan penghijauan, dapat menyebabkan fungsi dan kualitas suatu kawasan menurun. Hal itu dapat menurunkan daya tarik suatu kawasan itu sendiri, untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan upaya agar dapat mempertahankan ciri khas yang dimilikinya dan mampu memberikan vitalitas baru bagi kawasan tersebut. Untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai permasalahan yang terdapat di Kota Semarang yaitu dari selatan Jalan Pahlawan sampai ke utara lapangan simpang 5, dari barat Jalan Menteri Supeno- Jalan Taman KB sampai ke timur Jalan Imam Bardjo, SH. Selanjutnya dilakukan pengamatan kondisi fisik ruang publik beserta fasilitas pendukungnya dan dengan penyebaran kuesioner terhadap perwakilan narasumber pada saat di lapangan. Hasil didapat teridentifikasinya permasalahan dan kebutuhan terhadap ruang dan fasilitas yang ada di pedestrian pada lokasi studi. Metode Analisa data yang digunakan dalam menganalisa yakni perbandingan kondisi eksisting dengan standard dan penilaian berdasarkan persepsi pejalan kaki. Berdasarkan pengamatan diambil beberapa kesimpulan yaitu : Kondisi trotoar yang menyatu dengan jalur pedestrian membuat jalan semakin lebar dan luas, adanya kemiringan yang signifikan yang terjadi di depan Perum Perhutani sampai ke Depan Polda Jateng karena berada di kawasan perbukitan, Parkir disembarang tempat yang jelas-jelas ada rambu laparang parkir pada jam tertentu. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuesionerberdasarkan pendapat pejalan kaki dan pedagang kaki lima 20 responden, dari selatan Jalan Pahlawan sampai ke utara lapangan simpang 5, dari barat Jalan Menteri Supeno- Jalan Taman KB sampai ke timur Jalan Imam Bardjo, SH dengan dampak terbesar dengan bobot 10% pada pedagang kaki lima. Menyatakan kondisinya kurang baik, Dari penelitian ini bahwa factor-faktor yang meliputi, aspek fisik dan non fisik benar merupakan unsur utama dan pokok yang mengambil peranan penting dalam pemanfaatan ruang publik di lokasi studi.