Peningkatan prevalensi terjadinya karies aktif pada penduduk Indonesia dibandingkan tahun 2007lalu, yaitu dari 43,4 % (2007) menjadi 53,2 % (2013). Jumlah kasus karies pada tahun 2013 sebanyak 3.512 kasus. Tahun 2014 sebanyak 3.049 kasus dan meningkat pada tahun 2015 sebanyak 4.410 kasus. Kemudian untuk kasus karies pada tahun 2014 di Puskesmas Tungkal V sebesar 175 kasuskaries dan meningkat pada tahun 2015 sebesar 264 kasuskaries. Dengan demikian dapat dilihat darijumlah masyarakat yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Tungkal V yaitu sebanyak 8.537 jiwa makadapat disimpulkan terdapat 3,09 % masyarakat menderita karies. Dalam hal ini Puskesmas Tungkal Vberada di urutan kedua.Metodologi penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitiandimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Populasi dalam penelitian iniadalahmasyarakat yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Tungkal V yaitu 1.647 orang dan jumlahsampel 43 orang dengan Teknik Stratified Random sampling dan penelitian ini menggunakan analisisunivariat dan bivariat.Hasil penelitian sebagian responden mengkonsumsi air hujan 29 ( 67,4 %) dan mengalami karies 24(55,8%). Hubungan konsumsi air hujan dengan karies dengan p-value 0,030 < 0,05 dengan karies diWilayah Kerja PuskesmasTungkal V Kabupaten Tanjung Jabung Barat.Saran penelitian diharapkan perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang dampakmengkonsumsi air hujan sebagai air minum dan masyarakat dapat melakukan flouridasi melalui airminum serta perlu disampaikan kepada pemerintah setempat untuk memfasilitasi tersedianya airminum yang memenuhi kriteria.