<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap keberagamaan remaja karang taruna dengan melihat latar belakang keluarga mereka. Latar belakang masalah yang mendasari adalah adanya keragaman sikap keberagamaan di kalangan remaja yang disebabkan oleh faktor pendidikan orang tua, pekerjaan, dan kondisi sosial ekonomi keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja dengan latar belakang keluarga yang religius dan stabil secara ekonomi cenderung memiliki sikap keberagamaan yang tinggi. Selanjutnya, remaja yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi menengah dan pendidikan agama yang cukup umumnya menunjukkan sikap keberagamaan yang moderat atau sedang—tidak terlalu kuat namun tetap menunjukkan praktik keagamaan yang konsisten. Sementara itu, remaja dari keluarga dengan tingkat pendidikan agama dan kondisi sosial ekonomi yang rendah menunjukkan sikap keberagamaan yang cenderung lemah. Tipologi Clifford Geertz—Santri, Priyayi, dan Abangan—digunakan untuk memetakan keberagamaan remaja berdasarkan latar belakang keluarga. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendidikan agama dalam keluarga sebagai pondasi utama pembentukan sikap keberagamaan remaja]]>
