Tingkat keberhasilan pendidikan sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran di dalam kelas, namun seringkali guru kurang memperhatikan karakteristik peserta didik sebelum merancang pembelajaran. Ketidakmampuan memahami kebutuhan dan karakteristik peserta didik dapat mengakibatkan pembelajaran yang tidak relevan, menurunnya motivasi belajar, dan berujung pada rendahnya hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik peserta didik agar dapat menciptakan pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui observasi, wawancara, dan kuesioner yang bertujuan untuk memperoleh data mendalam mengenai gaya belajar, lingkungan tempat tinggal, dan suku peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik kelas 4B SDN Kanggraksan Kota Cirebon memiliki keberagaman gaya belajar, sebanyak 8 orang (42%) memiliki gaya belajar visual, terdapat 2 siswa (11%) dengan gaya belajar auditori, 2 siswa (11%) juga memiliki gaya belajar kinestetik, 4 siswa (21%) menggabungkan visual dan auditori, 1 siswa (5%) lebih cocok dengan kombinasi auditori-kinestetik, serta ada 2 siswa (10%) yang memiliki keseimbangan antara ketiga gaya belajar, membuat mereka lebih fleksibel dalam beradaptasi dengan metode pembelajaran yang beragam. Selain itu, terdapat 3 suku di dalamnya, diantara 10 peserta didik (53%) dengan suku Jawa, 5 Peserta didik (26%) dengan suku Sunda, dan 4 peserta didik (21%) Suku Cirebon. Tempat tinggal peserta didik sejumlah 10 orang (53%) berada di daerah kota dan 9 orang (47%) lainnya menetap di lingkungan desa. Dengan hasil penelitian ini diharapkan mampu menciptakan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan karakteristik peserta didik, seperti diferensiasi gaya belajar dan diferensiasi melalui pendekatan tanggap budaya (CRT).