Lufti Holifah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peningkatan Hasil Belajar Pemahaman Konsep IPAS melalui Model Discovery-Based Learning berbantu Alat Peraga Erupsi Gunung Berapi di Kelas V: Penelitian Tindakan Kelas Lufti Holifah; Herry Sanoto
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 02 (2025): Volume 10, Nomor 02 Juni 2025 publish
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i02.27577

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar pemahaman konsep IPAS yang teridentifikasi melalui observasi dan asesmen pra siklus di kelas V. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik melalui penerapan model Discovery-Based Learning (DBL) berbantuan alat peraga erupsi gunung berapi. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam dua siklus, yang masing-masing mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah 13 peserta didik kelas V SD, terdiri dari 5 laki-laki dan 8 perempuan. Teknik pengumpulan data meliputi tes tertulis untuk mengukur pemahaman konsep dan observasi untuk menilai aktivitas serta motivasi belajar. Media alat peraga erupsi gunung berapi digunakan untuk memfasilitasi eksplorasi dan eksperimen langsung. Pada tahap prasiklus, tingkat ketuntasan belajar peserta didik masih rendah, dengan ketuntasan 23% dan nilai rata-rata 46,92. Setelah tindakan pada siklus I, ketuntasan belajar meningkat menjadi 54% dengan rata-rata nilai 70,00. Pada siklus II, ketuntasan meningkat menjadi 85% dan rata-rata nilai naik menjadi 86,92. Observasi menunjukkan peningkatan partisipasi peserta didik, terutama saat menggunakan alat peraga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model DBL dengan alat peraga efektif meningkatkan pemahaman konsep IPAS di kelas V. Oleh karena itu, guru disarankan untuk menerapkan model ini guna memperdalam pemahaman konsep peserta didik melalui pembelajaran yang lebih aktif dan kontekstual.