This Author published in this journals
All Journal Metalurgi
Sriyono, Bambang
BATAN

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH UNSUR KE-EMPAT TERHADAP TRANSFORMASI FASA DAN EFEK INGAT BENTUK (SHAPE MEMORY EFECT) PADUAN Ti- Ni-Cu[The Influence of Fourth Element on Phase Transformation and Shape Memory Effect (SME) of Ti-Ni-Cu Alloys] Mabruri, Efendi; Sriyono, Bambang; Adjiantoro, Bintang; Adnyana, D N
Metalurgi Vol 28, No 1 (2013): Metalurgi Vol.28 No.1 April 2013
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.339 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v28i1.245

Abstract

PENGARUH UNSUR KE-EMPAT TERHADAP TRANSFORMASI FASA DAN EFEK INGATBENTUK (SHAPE MEMORY EFFECT) PADUAN Ti-Ni-Cu. Di antara paduan ingat bentuk (shapememory alloys), Ti-Ni-Cu merupakan paduan yang paling menarik untuk aplikasi aktuator karena memilikirespon aktuasi yang cepat akibat histeresis suhu transformasinya yang sempit. Tulisan ini memaparkan pengaruhpenambahan unsur ke empat (Fe, Sn, Cr, Nb, Co, Mo) pada paduan Ti-Ni-Cu terhadap transformasi fasa yangterjadi. Kemudian dibahas efek ingat bentuk (Shape Memory Effect/SME) pada paduan Ti-Ni-Cu dan Ti-Ni-Cu-Fe pada kondisi pengerjaan dingin dan kondisi anil. Hasil percobaan menunjukkan bahwa unsur ke empat dalampaduan Ti-Ni-Cu memodifikasi fasa dengan cara-cara yang berbeda, yaitu dengan menekan fasa B19’(TiNi) danfasa B19’(TiNi0.8Cu0.2) untuk Fe, Co, Nb; dengan memunculkan fasa presipitat untuk Sn, Cr; dan denganmenekan fasa B19’ (TiNi0.8Cu0.2) untuk Mo. Terkait kondisi paduan, ditunjukkan bahwa paduan dalam kondisianil memiliki SME yang lebih besar dibandingkan pada paduan dalam kondisi pengerjaan dingin. Lebih jauhdapat diketahui paduan Ti-Ni-Cu-Fe memiliki SME yang lebih rendah dari pada paduan Ti-Ni-Cu. Pengamatanstruktur mikro menunjukkan bahwa fasa martensit pada paduan Ti-Ni-Cu-Fe memiliki fraksi volume yang lebihkecil dan ukuran lath yang lebih besar dibandingkan pada paduan Ti-Ni-Cu. AbstractAmong the existing shape memory alloys, Ti-Ni-Cu is the most atractive alloy for actuator applicationbecause it shows quick actuation response due to its narrow transformation temperature hysteresis. Thispaper reports the effect of the fourth element Fe, Sn, Cr, Nb, Co, Mo on the phase transformation of Ti-Ni-Cualloys. In addition, the shape memory effect (SME) of the Ti-Ni-Cu and Ti-Ni-Cu-Fe alloys in both coldworked and annealed conditions is discussed. The experimental results showed that the fourth element addedinto the Ti-Ni-Cu alloys modified the phases presented in the alloys by different ways, i.e. by deppressingboth B19’(NiTi) and B19’(TiNi0.8Cu0.2) phases for Fe, Co, Nb; by revealing precipitate phases for Sn and Cr;and by deppressing B19’ (TiNi0.8Cu0.2) phase for Mo. With respect to the alloys condition, it was showedthat the SME exhibited by the annealed alloys was larger than that exhibited by the cold worked alloy.Furthermore, it was found that the SME of Ti-Ni-Cu-Fe alloy was lower than that of Ti-Ni-Cu alloy.Microstructure observation showed that the martensite phase of Ti-Ni-Cu-Fe alloy was characterized bylower volume fraction and larger lath size compared to those of the Ti-Ni-Cu alloy.
PENGARUH SOLUTION ANNEALING DAN AGING PADA KAWAT PADUAN SHAPE MEMORY Ni-Ti DAN Ni-Ti-Cu[The Influence of Solution Annealing and Aging on Ni-Ti and Ni-Ti-Cu Shape Memory Alloy Wire] Mabruri, Efendi; Sriyono, Bambang; Adjiantoro, Bintang; Adnyana, DN
Metalurgi Vol 27, No 2 (2012): Metalurgi Vol. 27 No. 2 Agustus 2012
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.382 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v27i2.142

Abstract

PENGARUH SOLUTION ANNEALING DAN AGING PADA KAWAT PADUAN SHAPE MEMORY Ni-Ti DAN Ni-Ti-Cu. Penelitian pengaruh solution annealing dan aging pada paduan shape memory NiTi danNiTiCu telah dilakukan. Paduan dalam bentuk kawat dibuat dengan rangkaian proses peleburan vakum,pengepresan panas, pengerolan panas, penarikan kawat dan perlakuan panas (solution annealing dan aging).Pengujian yang dilakukan meliputi uji termal DSC, uji XRD dan uji tekuk panas untuk mengukur shape memoryeffect (SME). Hasil percobaan menunjukkan bahwa kawat paduan Ni-Ti-Cu (Ni-49,7Ti-9,2Cu) memiliki SMEsatu arah yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawat Ni-Ti (Ni-48,8Ti) baik pada kondisi solution annealingmaupun aging. Kawat NiTi pada kondisi solution annealing memiliki SME dua arah yang lebih besar dari padakawat NiTi pada kondisi aging. Sedangkan pada kawat NiTiCu, kondisi paduan (solution annealing dan aging)relatif tidak berpengaruh terhadap SME dua arah. Penambahan Cu di dalam paduan Ni-Ti berpengaruh lebihbesar terhadap SME dua arah pada kawat dalam kondisi aging dibandingkan pada kawat dalam kondisi solutionannealing.AbstractTHE INFLUENCE OF SOLUTION ANNEALING AND AGING ON Ni-Ti AND Ni-Ti-Cu SHAPEMEMORY ALLOY WIRE. The influence of solution annealing and aging on NiTi and NiTiCu shape memoryalloy has been investigated. The alloys in wire form were fabricated through vacum arc melting, hot pressing,hot rolling, wire drawing and finally heat treating of solution annealing dan aging). The alloy wire wascharacterized by thermal analysis (DSC), XRD and bending-heating test to measure the shape memory effect(SME). The experimental results showed that the Ni-Ti-Cu wire (Ni-49.7Ti-9.2Cu) exhibited one-way SMEhigher than that of the Ni-Ti wire (Ni-48.8Ti) in both conditions of solution annealed and aged. The two-waySME exhibited by solution annealed NiTi wire was larger than that exhibited by aged NiTi wire. With respect toNiTiCu wire, the alloy conditions (solution annealed and aged) relatively had no effect on the two-way SME ofthe alloy. Finally, it was found that the effect of Cu on two-way SME was larger in the aged Ni-Ti alloy than insolution annealed Ni-Ti alloy.
PENGARUH VARIASI BERAT FOAMING AGENT CaH2 TERHADAP KARAKTERISTIK PADUAN Mg-Ca-Zn METAL SELULAR BERBASIS SISTEM Mg-Zn-CaH2 Kartika, Ika; Amal, M Ikhlasul; Sutowo, Cahya; Sukarso, Sulistyoso Gian; Sriyono, Bambang
Metalurgi Vol 29, No 2 (2014): Metalurgi Vol.29 No.2 Agustus 2014
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v29i2.286

Abstract

PENGARUH VARIASI BERAT FOAMING AGENT CaH2 TERHADAP KARAKTERISTIK PADUANMg-Ca-Zn METAL SELULAR BERBASIS SISTEM Mg-Zn-CaH2. Pada penelitian ini dilakukanpembuatan metal selular dengan jenis struktur open cell dari serbuk paduan Mg-Ca-Zn berbasis sistem Mg-CaH2-Zn. Penambahan CaH2 ditujukan untuk memicu pelepasan gas hidrogen dari partikel CaH2 dalam serbukpaduan sehingga mendorong terbentuknya pori. Komposisi paduan yang dipilih adalah sebesar Mg –2 %berat Zn– 1,2 % berat CaH2; dan Mg –2 %berat Zn – 10 % berat CaH2. Hasil dari serbuk paduan setelah milling dankompaksi diuji dengan DTA (differential thermal analysis), sedangkan hasil sintering dikarakterisasi dengan ujiXRD (X-ray diffraction) dan pengamatan struktur mikro menggunakan SEM-EDS (scanning electronmicroscopy-energy dispersive spectroscopy). Dari hasil analisa menggunakan XRD, terlihat bahwa prosespencampuran secara mekanik serbuk Mg-Ca-Zn-CaH2 menghasilkan fasa tunggal Mg (HCP), fasa tunggal Zndan fasa biner Mg2Ca selain fasa terner Mg-Ca-Zn.
PENGARUH WAKTU MILLING PADA PADUAN Mg-Ca-Zn-CaH2 UNTUK APLIKASI IMPLAN[The Effects of Milling Time On Mg-Ca-Zn-CaH2 Alloys for Implant Application] Lestari, Franciska Pramuji; T, Yudi Nugraha; Kartika, Ika; Sriyono, Bambang
Metalurgi Vol 28, No 2 (2013): Metalurgi Vol.28 No.2 Agustus 2013
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.369 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v28i2.248

Abstract

PENGARUH WAKTU MILLING PADA PADUAN Mg-Ca-Zn-CaH2 UNTUK APLIKASI IMPLAN. Paduan Mg-Ca-Zn merupakan paduan yang digunakan untuk aplikasi metal foam implant. Pada penelitian ini dipelajari mengenai studi awal proses pembuatan metal foam dari serbuk murni campuran Mg-Zn-Ca-CaH2 dengan proses pencampuran kering (dry milling) pada temperatur kamar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan campuran serbuk yang homogen dan mengetahui reaktivitas mekanik campuran serbuk murni Mg-Ca-Zn-CaH2. Waktu milling yang digunakan bervariasi selama 2, 4 dan 6 jam menggunakan bola baja dan keramik sebagai media penghancur dan pengaduk partikel. Campuran serbuk Mg-Zn-Ca-CaH2 kemudian ditekan menggunakan mesin kompresi dengan beban 1000 KPa pada temperatur kamar menggunakan cetakan berbentuk silinder dengan diameter 25 mm. Hasil proses dry milling kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan x-ray diffraction (XRD), mapping unsur dengan menggunakan scanning electron microscope (SEM) dan perhitungan elastic recovery yang dihitung dari parameter penekanan paduan serbuk. Diketahui dari hasil mapping unsur dengan SEM bahwa secara kualitatif terjadi pemecahan partikel serbuk serta kehomogenan campuran serbuk seiring dengan lamanya proses milling. Dari perhitungan % elastic recovery diketahui bahwa serbuk dengan proses milling 6 jam memiliki prosentase elastic recovery terkecil yaitu sebesar 43,6%. Terlihat juga dari hasil analisa XRD terbentuk fasa binner MgZn dan Mg2Ca. AbstractMg-Ca-Zn alloy is metal alloys that used for metal foam implant application. This research were investigatedabout pre-eliminary study of metal foaming manufacturing from pure powder Mg-Ca-Zn-CaH2 with drymilling process in room temperature. The aim of the study was to study about the homogeneity andmechanic reactivity of milling the pure powder of Mg-Ca-Zn-CaH2. Milling time variation of those processwere 2, 4 and 6 hours and used steel and ceramic balls mill as a crusher and stirrer media. Then powdersample which had mixed are compacted with compaction machine at 1000 KPa in cylinder dies with 25 mmin diameter. Mapping SEM qualitative analysis show that powder particle disintegrated to be smaller andhomogeneity as qualitative with addition of milling time. From elastic recovery percentage shows thatpowder milled during 6 hours has lowest elastic recovery approximately around 43.6% XRD analyses showthat binner phase MgZn and Mg2Zn were formed.
PEMBUATAN MATERIAL KOMPOSIT MATRIKS PADUAN Al–6,2%Mg/Al2O3(p) DENGAN PROSES STIRR-CASTING Adjiantoro, Bintang; Sriyono, Bambang
Metalurgi Vol 29, No 1 (2014): Metalurgi Vol.29 No.1 April 2014
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.863 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v29i1.272

Abstract

PEMBUATAN MATERIAL KOMPOSIT MATRIKS PADUAN Al–6,2%Mg/Al2O3(p) DENGAN PROSESSTIRR-CASTING. Penelitian pembuatan material komposit matriks logam telah dilakukan denganmenggunakan metoda stirr-casting pada matriks paduan Al–6,2%Mg dengan penguat partikel Al2O3. Percobaandilakukan dengan memvariasikan persen fraksi volume partikel (2,5 ; 5,0 dan 7,5%) dan ukuran partikel (100;200 dan 270 mesh). Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa persen fraksi volume partikel sangat berpengaruhterhadap sifat mekanik dan struktur mikro dari material komposit matriks paduan Al–6,2%Mg/Al2O3(p).Semakin besar fraksi volume dan semakin halus ukuran partikel Al2O3, ukuran besar butir relatif semakin haluspula dan distribusi partikel Al2O3 semakin merata