Lestari, Franciska Pramuji
Pusat Penelitian Metalurgi dan Material, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STUDI PENAMBAHAN UNSUR Ca PADA PADUAN BINER Mg-Ca TERHADAP PEMBENTUKAN FASA DAN KOROSI IN-VITRO UNTUK APLIKASI IMPLAN MAMPU LURUH [Study of Calcium Addition in Mg-Ca Binary Alloy in Phase Transformation and in- Vitro Corrosion For Biodegradable Implant] Annur, Dhyah; Lestari, Franciska Pramuji
Metalurgi Vol 30, No 2 (2015): Metalurgi Vol.30 No.2 Agustus 2015
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1885.331 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v30i2.55

Abstract

Paduan magnesium merupakan paduan yang tengah dikembangkan untuk aplikasi biomedis karena memiliki sifat mampu luruh dan juga biokompatibel. Pada penelitian kali ini dikembangan paduan logam binner Mg-Ca dengan komposisi 1%berat, 4%berat, dan 7%berat Ca yang dibuat dengan teknik metalurgi serbuk untuk mengetahui pengaruh penambahan unsur Ca terhadap fasa yang terbentuk dan ketahanan korosi paduan. Evaluasi fasa yang terbentuk dilakukan dengan menggunakan x-ray diffractometry (XRD) dan uji korosi secara elektrokimia yang dievaluasi melalui in-vitro dengan polarisasi potensiodinamik dalam larutan Hank’s pada temperatur ruang. Penambahan paduan Ca menyebabkan terbentuknya formasi fasa Mg2Ca yang secara sistematik meningkatkan laju korosi dan menurunkan potensial korosi paduan Mg-Ca. Hasil uji XRD menunjukkan fasa Mg2Ca terbentuk pada paduan Mg-7Ca. Hasil uji elektrokimia juga mengindikasikan bahwa laju korosi meningkat dan potensial korosi menurun dengan penambahan unsur Ca akibat terbentuknya fasa Mg2Ca yang lebih katodik. Fenomena tersebut di atas mengindikasikan bahwa Mg-1Ca merupakan kandidat serta paduan optimal yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk implan mampu luruh.  AbstractMagnesium alloy is currently being developed for biomedical devices application due to its biodegradableand biocompatible properties. In this study, Mg- Ca (1% wt, 4%wt, and 7%wt Ca) alloys have been beenprepared through powder metallurgy process to study the effect of Ca addition to the phase transformationand the corrosion properties. Phase transformation were characterized through X-Ray Diffractometry (XRD).Meanwhile, the corrosion properties were evaluated in- vitro by means of polarization potentiodinamic inHank’s solution. The electrochemical tests were carried out at room temperature using a corrosionmeasurement system. It was shown that Ca addition affect the formation of Mg2Ca phase whichsystematically could increase the corrosion rate and reduce potential corrosion of Mg- Ca alloy. From XRDevaluation, it can be seen that Mg2Ca phase were formed at Mg-7Ca alloy. The electrochemical testing alsoindicated the increasing of corrosion rate and the reduction of potential corrosion along with Ca additionwere caused by formation of Mg2Ca phase which was more cathodic. This phenomena had shown that Mg-1Ca alloy could be studied further as a raw material for biodegradable implant application.
PENGARUH WAKTU MILLING PADA PADUAN Mg-Ca-Zn-CaH2 UNTUK APLIKASI IMPLAN[The Effects of Milling Time On Mg-Ca-Zn-CaH2 Alloys for Implant Application] Lestari, Franciska Pramuji; T, Yudi Nugraha; Kartika, Ika; Sriyono, Bambang
Metalurgi Vol 28, No 2 (2013): Metalurgi Vol.28 No.2 Agustus 2013
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.369 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v28i2.248

Abstract

PENGARUH WAKTU MILLING PADA PADUAN Mg-Ca-Zn-CaH2 UNTUK APLIKASI IMPLAN. Paduan Mg-Ca-Zn merupakan paduan yang digunakan untuk aplikasi metal foam implant. Pada penelitian ini dipelajari mengenai studi awal proses pembuatan metal foam dari serbuk murni campuran Mg-Zn-Ca-CaH2 dengan proses pencampuran kering (dry milling) pada temperatur kamar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan campuran serbuk yang homogen dan mengetahui reaktivitas mekanik campuran serbuk murni Mg-Ca-Zn-CaH2. Waktu milling yang digunakan bervariasi selama 2, 4 dan 6 jam menggunakan bola baja dan keramik sebagai media penghancur dan pengaduk partikel. Campuran serbuk Mg-Zn-Ca-CaH2 kemudian ditekan menggunakan mesin kompresi dengan beban 1000 KPa pada temperatur kamar menggunakan cetakan berbentuk silinder dengan diameter 25 mm. Hasil proses dry milling kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan x-ray diffraction (XRD), mapping unsur dengan menggunakan scanning electron microscope (SEM) dan perhitungan elastic recovery yang dihitung dari parameter penekanan paduan serbuk. Diketahui dari hasil mapping unsur dengan SEM bahwa secara kualitatif terjadi pemecahan partikel serbuk serta kehomogenan campuran serbuk seiring dengan lamanya proses milling. Dari perhitungan % elastic recovery diketahui bahwa serbuk dengan proses milling 6 jam memiliki prosentase elastic recovery terkecil yaitu sebesar 43,6%. Terlihat juga dari hasil analisa XRD terbentuk fasa binner MgZn dan Mg2Ca. AbstractMg-Ca-Zn alloy is metal alloys that used for metal foam implant application. This research were investigatedabout pre-eliminary study of metal foaming manufacturing from pure powder Mg-Ca-Zn-CaH2 with drymilling process in room temperature. The aim of the study was to study about the homogeneity andmechanic reactivity of milling the pure powder of Mg-Ca-Zn-CaH2. Milling time variation of those processwere 2, 4 and 6 hours and used steel and ceramic balls mill as a crusher and stirrer media. Then powdersample which had mixed are compacted with compaction machine at 1000 KPa in cylinder dies with 25 mmin diameter. Mapping SEM qualitative analysis show that powder particle disintegrated to be smaller andhomogeneity as qualitative with addition of milling time. From elastic recovery percentage shows thatpowder milled during 6 hours has lowest elastic recovery approximately around 43.6% XRD analyses showthat binner phase MgZn and Mg2Zn were formed.
PENGARUH PEMAKAIAN GAS OKSIGEN PADA TAHAP PEMBUATAN MATERIAL Ba-Ca-Cu-O[Effect of Oxygen Gas Usage at the Preparation Stage of Ba-Ca-Cu-O Material] Imaduddin, Agung; firdiyono, Florentinus; Sebleku, Pius; Suryantoro, Anton; Lestari, Franciska Pramuji
Metalurgi Vol 28, No 1 (2013): Metalurgi Vol.28 No.1 April 2013
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.277 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v28i1.243

Abstract

PENGARUH PEMAKAIAN GAS OKSIGEN PADA TAHAP PEMBUATAN MATERIAL Ba-Ca-Cu-O.Sejak ditemukannya superkonduktor oksida tembaga tahun 1986 yang mempunyai suhu kritis (TC) tinggi,perhatian dunia semakin tertuju pada bahan ini untuk menemukan superkonduktor dengan TC yang lebih tinggilagi. Superkonduktor jenis ini berbasis Hg merupakan superkonduktor dengan nilai TC tertinggi diantara jenislainnya. Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan bahan precursor berupa pencampuran bahan serbukBaCO3, CaCO3 dan CuO secara manual, dan kemudian dipanaskan di dalam tungku pada suhu 900 C dan 930C selama 12 jam dengan variabel pemakaian gas oksigen dan aliran udara. Dari hasil analisa XRD (x-raydiffraction) didapatkan senyawa BaCuO2, dan juga berdasarkan analisa FWHM (full width at half maximum)pada puncak tertinggi dan hasil analisa EDS (energy dispersive spectroscopy), diketahui bahwa pemanasan padasuhu 930 C dan pemakaian gas oksigen dapat mengoptimalkan reaksi pembentukan BaCuO2 dan meningkatkankritalisasi senyawa BaCuO2 yang terjadi. AbstractSince the discovery of Copper-oxide superconductors in 1986 which having a high critical temperature (TC),the world's attention is increasingly focused on these materials to find superconductors with even higher TC.Hg-based superconductors are superconductors with highest TCvalue among other types. In this work, we hasprepared precursor by mixing BaCO3, CaCO3 and CuO powder manually. , And then heated in the furnace attemperatures of 900 C and 930 C for 12 hours with the use of variable oxygen gas and air flow. Regardingto the analysis of XRD (X-Ray Diffractometer), we obtained BaCuO2 compounds, and also based on analysisof FWHM (Full Width at Half Maximum) at its highest peak and the results of EDS analysis, it was knownthat heating at temperatures of 930 C and the using of oxygen gas optimizes the reaction formation ofBaCuO2 and improvesthe crystallization of BaCuO2 compounds.
FABRIKASI PADUAN MAGNESIUM BERPORI DENGAN PARTIKEL GARAM NACL SEBAGAI SPACE HOLDER Lestari, Franciska Pramuji
Metalurgi Vol 33, No 3 (2018): Metalurgi Vol. 33 No. 3 Desember 2018
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.345 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v33i3.455

Abstract

       Logam magnesium berpori merupakan logam yang potensial sebagai implan tulang karena beratnya yang ringan, sifatnya yang mampuluruh di dalam tubuh serta mampu mengakomodasi pertumbuhan dan regenerasi sel jaringan tulang. Paduan magnesium (Mg), paduan kalsium (Ca) dan seng (Zn) dengan struktur berpori difabrikasi dengan proses metalurgi serbuk menggunakan partikel garam (NaCl) sebagai pembuat ruang/pori (space holder). Studi ini dilakukan untuk menghasilkan struktur logam berpori yang terisolasi dan heterogen. Optimalisasi parameter untuk membuat logam berpori dengan NaCl sebagai space holder adalah dengan melakukan variasi temperatur sintering 600, 650 dan 700°C dengan waktu tahan konstan selama 3 jam serta komposisi %berat NaCl pada 5, 10 dan 20. Karakterisasi struktur mikro paduan Mg dilakukan dengan menggunakan scanning electron microscope (SEM), persebaran unsur dilakukan dengan mapping EDS dan juga x-ray diffraction analysis (XRD). Dilakukan pengujian tekan untuk mengetahui nilai kekuatan paduan serta %porositas dengan metode Archimedes. Penghilangan NaCl sebagai space holder yaitu dengan perendaman dalam campuran larutan etanol dan gliserin selama 48 jam pada temperatur ruang sehingga menghasilkan porositas tertinggi Mg dengan 20% berat NaCl pada temperatur sinter 650°C, yaitu 34,57% porositas, serta kekuatan kompresi 197,339 MPa MPa pada 5% berat NaCl pada temperature sinter 650°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pori serta sifat mekanik yang dihasilkan mendekati kesesuaian dengan cortical bone, sehingga secara fisik dan mekanik logam berpori paduan Mg-Zn-Ca dengan space holder NaCl memiliki potensi untuk aplikasi pengganti tulang.Kata Kunci: paduan Mg,  struktur berpori, metalurgi serbuk, pembuat ruang NaCl, implan mampu luruh 
MICROSTRUCTURE AND MECHANICAL PROPERTIES BY ADDITION OF Zn AND TiH2 IN QUATERNARY Mg ALLOY FOAM Lestari, Franciska Pramuji; Julhida, Fajar; Erryani, Aprilia; Kartika, Ika
Teknologi Indonesia Vol 41, No 1 (2018)
Publisher : LIPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jti.v41i1.532

Abstract

In our current work, magnesium alloy foams with closed-cell were successfully fabricated by using space holder method, respectively.In this study, sintering process in powder metallurgy was chosen tofabricate quaternary porous Mg-Ca-Zn-TiH2 with addition NaCl as space holder and Zn as alloying. Effect of NaCl and Zn addition on porosity, phase formation and mechanical properties was observed. Sintering process was done in constant temperature sintering 600°C and holding time for 5 hours under Argon atmosphere. The porosity was evaluate with Archimedes method, while the porous structure of the resulted alloys was examined using Scanning Electron Microscope (SEM), and the phase formation was characterized by X-ray diffraction (XRD) analysis. Mechanical properties were examined using compression testing. From this study, decreasing TiH2 and increasing of Zn content in Mg alloy will increase the compressive strength because of reducing the porosity. Furthermore, according to the results, the porous Mg alloy could be considered one of the most promising scaffold materials for hard tissue regeneration.