Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Suhu Terhadap Karakteristik Arang Hasil Pirolisis Kulit Kolang-Kaling (Arenga pinnata) Yuniarti, Yuniarti; Megawati, Eka; Dewi, Ana; Ariyani, Debora; Vegatama, Meita Rezki; Sahara, Ain
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.410

Abstract

Tumbuhan Aren masuk dalam sepuluh besar komoditas perkebunan di Kalimantan Timur. Limbah kulit buah kolang-kaling selama ini belum banyak dimanfaatkan, kecuali untuk pupuk. Limbah kulit buah Aren memiliki tekstur tidak seragam, tetapi bagian dalam bertekstur keras, sehingga sehingga bisa dimanfaatkan untuk membuat arang. Arang dibuat dengan proses pirolisis dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku briket sebagai salah satu sumber energi baru terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bioarang sebagai bahan baku pembuatan briket dengan nilai kalor yang paling tinggi melalui proses pirolisis. Pembuatan bioarang dimulai dengan proses pengeringan bahan baku kemudian dilanjutkan dengan pemanasan sampel dalam reaktor pirolisis selama 1 jam. Proses berlangsung dengan variable tetapnya adalah berat sampel sebesar 500 g dan waktu pemanasan selama 1 jam, dan variable berubahnya adalah suhu pembakaran. Pirolisis dilakukan pada suhu 200°C, 250°C , 300°C , 350°C, dan 400°C. Massa arang yang didapatkan adalah 487,23 g, 438,37 g, 402,03 g, 318,1 g dan 278,84 g. Nilai kalor yang dihasilkan adalah 4158,7 kal/g, 4432,5 kal/g, 4620,2 kal/g dan 4840,7 kal/g. Kadar abunya masing-masing adalah 12,01%, 14,64%, 14,99%, 15,25% 21,98%. Volatile Matter yang didapatkan 76,50%, 69,67%, 61,68%, 56,71%, 47,15%. Sedangkan fixed carbon bioarang adalah 0,80%, 8,93%, 9 78%, 11,30%, 16,31%. Bioarang hasil pirolisis dilihat karakteristiknya dengan pengujian proksimat. Bioarang dengan nilai kalor tertinggi didapat pada suhu 400°C yaitu 4840,7 kal/g.