Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Uji Karakteristik Hasil Transesterifikasi Dari Ekstrak Biji Ketapang (Terminalia catappa Linn) Terhadap Pengaruh Variasi Waktu Dengan Katalis KOH Ariyani, Debora; Megawati, Eka; Yuniarti, Yuniarti
Jurnal Chemurgy Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Chemurgy-Desember 2023
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/cmg.v7i2.8286

Abstract

Tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan bakar biodiesel adalah tumbuhan ketapang (Terminalia catappa Linn). Ketapang mengandung minyak sebesar 40,15% sehingga minyak biji ketapang memiliki prospek untuk dijadikan suatu pilihan baru dalam industri minyak nabati dan merupakan tanaman yang potensil karena memiliki kandungan asam lemak jenuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil ekstrak dari biji ketapang dan mengetahui nilai pH dan FFA hasil esterifikasi dan transesterifikasi. Metode yang dilakukan untuk menghasilkan minyak adalah ekstraksi dengan metode maserasi dengan massa 75gram biji ketapang dan variasi waktu 1,2,3,4,5 hari. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa perendaman pada hari ketiga memiliki volume yang besar dengan nilai FFA yang tidak terlalu besar yaitu sebesar 39%. Ekstrak minyak biji ketapang memiliki nilai persen yield 44,29% - 60%. Dilanjutkan dengan proses esterifikasi, pada proses ini diperoleh hasil Uji FFA sebesar 1,81% dengan pH 4.  Hasil transesterifikasi diperoleh metil ester, menunjukkan nilai berat jenis 0,84 g/ml, kandungan asam lemak bebas (Persen FFA) 1,686 % dan pH 7. Kata Kunci: Ketapang, Persen Yield, Persen FFA, pH, Metil Ester
Uji Karakteristik Hasil Transesterifikasi Dari Ekstrak Biji Ketapang (Terminalia catappa Linn) Terhadap Pengaruh Variasi Waktu Dengan Katalis KOH Ariyani, Debora; Megawati, Eka; Yuniarti, Yuniarti; Mukminin, Amirul
Majamecha Vol. 6 No. 1 (2024): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamecha.v6i1.3271

Abstract

Tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan bakar biodiesel adalah tumbuhan ketapang (Terminalia catappa Linn). Ketapang mengandung minyak sebesar 40,15% sehingga minyak biji ketapang memiliki prospek untuk dijadikan suatu pilihan baru dalam industri minyak nabati dan merupakan tanaman yang potensil karena memiliki kandungan asam lemak jenuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil ekstrak dari biji ketapang dan mengetahui nilai pH dan FFA hasil esterifikasi dan transesterifikasi. Metode yang dilakukan untuk menghasilkan minyak adalah ekstraksi dengan metode maserasi dengan massa 75 gram biji ketapang dan variasi waktu 1,2,3,4,5 hari. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa perendaman pada hari ketiga memiliki volume yang besar dengan nilai FFA yang tidak terlalu besar yaitu sebesar 39 %. Ekstrak minyak biji ketapang memiliki nilai % yield 44,29 % - 60 % dilanjutkan dengan proses esterifikasi, pada proses ini didapatkan nilai FFA sebesar 1,81 % dengan pH 4. Hasil transesterifikasi diperoleh metil ester, menunjukkan nilai berat jenis 0,84 g/ml, kandungan asam lemak bebas (% FFA) 1,686 % dan pH 7.
Uji Karakteristik Hasil Transesterifikasi Dari Minyak Jelantah Kelapa Terhadap Pengaruh Variasi Konsentrasi Katalis KOH Dengan Pelarut Metanol Ariyani, Debora; Megawati, Eka; Yuniarti, Yuniarti
Majamecha Vol. 6 No. 2 (2024): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamecha.v6i2.3527

Abstract

Minyak jelantah kelapa merupakan minyak goreng yang digunakan dalam beberapa kali penggorengan, maka tidak aman bagi kesehatan dan cukup berbahaya bagi ekosistem. Salah satu pemanfaatan minyak jelantah kelapa yakni diolah sebagai bahan baku produksi biodiesel melalui proses transesterifikasi dan pengujian karakteristik untuk mengetahui kualitas minyak yang dihasilkan. Pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan biodiesel dapat mengurangi pencemaran lingkungan air. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi katalis terhadap % yield metil ester yang dihasilkan dan mengetahui hasil uji karakteristik pada % FFA, % Yield, Angka Asam, menggunakan katalis KOH dan membandingkan hasil uji % yield. Metode yang digunakan sederhana yakni metode refluks  pada proses esterifikasi dengan perbandingan 5:2:1 (sampel: methanol: katalis) dan proses transesterifikasi dengan memvariasikan konsentrasi katalis KOH 0,2%, 0,4% dan 0,6%. Hasil Penelitian pada pengujian awal diperoleh nilai %FFA sebesar 3,9% dan dilanjutkan dengan proses esterifikasi diperoleh nilai %FFA sebesar 0,9%. Setelah itu dilanjutkan keproses transesterifikasi diperoleh hasil uji karakteristik dengan pH 7 dan didapatkan nilai rata-rata % FFA 0,6 %, nilai massa jenis diperoleh 839Kg/????3, 850 Kg/????3, dan 846 Kg/????3, nilai angka asam sebesar 1, 1,2, 1,4 dan nilai % yield sebesar 63 %, 56 % dan 55%. Variasi konsentrasi katalis yang digunakan dalam reaksi transesterifikasi mempengaruhi produk biodiesel (metil ester) yang dihasilkan dimana diperoleh % yield terbaik pada variasi konsentrasi katalis terendah 0,2 %, maka semakin rendah konsentrasi katalis KOH yang digunakan maka semakin tinggi nilai % yield yang dihasilkan. Dan hasil perbandingan uji karakteristik pada % yield Penulis (2022) diperoleh sebesar 63 %, 56% dan 55% dimana nilai % yield optimum sebesar 63%.
OPTIMASI EFISIENSI GAS TURBIN GENERATOR UNIT 2 DENGAN MENAIKKAN TEKANAN MASUK TURBIN DI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) Warsa, I Ketut; Pratama, Aji Indrayan; Ariyani, Debora; Megawati, Eka
PETROGAS: Journal of Energy and Technology Vol 6, No 2 (2024): OCTOBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi MIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58267/petrogas.v6i2.174

Abstract

Energi listrik merupakan kebutuhan pokok yang banyak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, industri dan kegiatan lainnya. Untuk menghasilkan energi listrik maka dibutuhkan suatu sistem yang disebut pembangkit listrik. Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) energi listrik dihasilkan dari unit pembangkit listrik yang dimana ada terdapat dua tipe alat pembangkit Listrik dan salah satunya adalah Gas Turbin Generator. Gas Turbin Generator adalah mesin pembangkit listrik yang memanfaatkan energi panas hasil pembakaran antara gas alam dan udara atmosfir menjadi energi mekanik (putaran turbin), dari putaran turbin akan dihubungkan ke generator menjadi putaran generator yang menghasilkan energi listrik. Dalam proses operasi Gas Turbin Generator sangatlah penting untuk mengetahui apakah alat tersebut masih bisa bekerja dengan optimal. Kenaikan tekanan masuk turbin sebesar 30 Psi bertujuan untuk memperoleh nilai optimasi tekanan yang masuk pada turbin dan untuk menganalisa perbandingan optimasi kinerja yang dihasilkan oleh Gas Turbin Generator Unit 2 PLTGU. Optimasi kinerja Gas Turbin generator Unit 2 dilakukan dengan menaikan tekanan masuk turbin sebesar 30 Psi dari 102 Psi sampai dengan 342 Psi. Optimal kinerja pada Gas Turbin Generator Unit 2 PLTGU didapatkan pada tekanan 342 Psi menghasilkan nilai efisiensi sebesar 83,82 %.
PENGARUH 6, 8 DAN 10 KALI PEMAKAIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP RENDEMEN HASIL REAKSI TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN KATALIS BASA HOMOGEN NaOH Mukminin, Amirul; Ariyani, Debora; Megawati, Eka; Yuniarti, Yuniarti
Jurnal Inovasi Pendidikan dan Sains Vol 4 No 2 (2023): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jips.v4i2.1709

Abstract

Research has been carried out on the effect of using used cooking oil 6, 8 and 10 times usage on the % yield of methyl ester formation (biodiesel) using a homogeneous base catalyst of 0.6% mass NaOH. All used cooking oil samples were reacted with methanol with a reactant ratio of 1:5 % by mass. The transesterification reaction of each sample was carried out at 60°C for 40 minutes. The yield of used cooking oil samples for 6 times of use was 96.6%, while 8 and 10 times of use showed values ​​that were not much different, 96.4 and 96% by mass, respectively. Gas Chromatography (GC) and Mass Spectrocopy (MS) detected 14 peaks of the compound and that the 3 highest peaks indicated that the sample contained a methyl ester. Each peak of line 4 is methyl palmitate (C17H34O2) with an area of ​​36.66%, peak of line 6 is methyl oleate (C19H36O2), area of ​​55.7% and retention time of 17.92 minutes; the peak of line 7 is methyl nonadecanoate (C20H40O2) with an area of ​​4.41% and a retention time of 18.093 minutes.
Optimasi Blending Pertamax Off Spec (On 91,7) Pada Tangki A-22 Dengan Penambahan Komponen Reformate (Studi Kasus di PT. Kilang Pertamina Internasional RU V Balikpapan) Ariyani, Debora; Megawati, Eka; Yuniarti, Yuniarti; Monde, Junety; Amirul, Amirul
Majamecha Vol. 7 No. 1 (2025): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamecha.v7i1.3912

Abstract

Proses Blending merupakan pecampuran dari beberapa produk dengan tujuan untuk mencapai spesifikasi kualitas produk yang diinginkan. Adapun tujuan dari penelitian ini agar dapat mengetahui hasil perhitungan Blending yang optimal pada produk Pertamax yang off spec 91,7. Proses blending ini melibatkan komponen Reformate dan Pertamax (off spec 91.7) dengan simulasi percobaan sebanyak 10 kali. Perhitungan tersebut mencakup beberapa parameter yaitu Angka oktan, Density, Reid Vapour Pressure (RVP), dan Distilasi 10%, 50%, 90% volume dengan menggunakan metode rumus trial and error/coba-coba. Berdasarkan hasil perhitungan Blending produk Pertamax 91,7 yang terdapat pada tangki A-22 dengan acuan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh SK. Dirjen Migas No. 110K/MG.01/DJM/2022 dapat diambil kesimpulan bahwa setelah melakukan perhitungan sebanyak 10 kali, diperoleh hasil perhitungan Blending yang optimal pada case 7 dengan persentase Pertamax 91,7 (93%) dan Reformate (7%) menghasilkan angka oktan sebesar 92,001.