Maulidian, Citra Devia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PEMBAKARAN GAS METANA PADA UNIT FLARING WASTEWATER TREATMENT PLANT (WWTP) Maulidian, Citra Devia; Chrisnandari, Rosita Dwi; Setiawan, Eko Sri Agus
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 9 No. 4 (2023): December 2023
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v9i4.4190

Abstract

PT Indolakto Purwosari memiliki unit untuk pengolahan limbah cair dengan proses anaerob. Unit yang digunakan yaitu reaktor Expanded Granular Sludge Bed (EGSB) dan Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) untuk mengolah supernatan, dan Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) untuk mengolah sludge. Pada prosesnya, digesti bakteri anaerob menghasilkan gas metana. Oleh karena gas metana yang dihasilkan tidak dimanfaatkan kembali, maka gas metana diarahkan ke unit flaring untuk dibakar. Pembakaran gas metana pada unit flaring menghasilkan api yang dapat menjadi indikator kandungan gas metana hasil digesti bakteri anaerob. Semakin tinggi kandungan gas metana, maka warna api yang dihasilkan akan didominasi warna biru. Namun, pada WWTP PT Indolakto Purwosari, warna api yang dihasilkan tidak murni berwarna biru, melainkan terdapat sedikit warna merah, dan terjadi pula ketidakstabilan pada nyala api. Oleh karena itu, dilakukan analisis mengenai penyebab warna api dari pembakaran gas metana pada unit flaring di PT Indolakto Purwosari. Analisis dilakukan dengan melakukan perhitungan jumlah gas yang masuk unit flaring dan perhitungan suhu pembakaran pada unit flaring berdasarkan konsentrasi gas metana sehingga didapatkan pengaruh kosentrasi gas metana terhadap warna dan nyala api pada unit flaring. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata gas metana per harinya yang dihasilkan dari proses anaerob unit WWTP PT Indolakto sebesar 52%, warna api di unit WWTP didominasi oleh warna biru, namun masih terdapat api berwarna jingga dikarenakan konsentrasi gas metana <60% yang disebabkan karena adanya gas CO2 sebanyak 48%.