Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Sintesis dan Karakterisasi Molecularly Imprinted Polymer Untuk Kloramfenikol Menggunakan Polimerisasi Fasa Ruah Chrisnandari, Rosita Dwi
Journal of Pharmacy and Science Vol. 3 No. 1 (2018): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v3i1.74

Abstract

Kloramfenikol adalah antibiotik yang memiliki aktivitas untuk melawan bakteri gram positif dan gram negatif yang pemakaiannya dibatasi dan diawasi oleh lembaga pemerintahan karena memiliki efek samping yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Metode analisis kloramfenikol yang digunakan umumnya kurang selektif dan kurang spesifik terhadap kloramfenikol. Pada penelitian ini dikembangkan teknik preparasi sampel berbasis molecularly imprinted polymer (MIP) yang dapat digunakan sebagai adsorben selektif dan spesifik terhadap kloramfenikol. MIP disintesis menggunakan kloramfenikol sebagai template, asam metakrilat (MAA) sebagai monomer, etilen glikol dimetakrilat (EGDMA) sebagai cross-linker dan kloroform sebagai porogen dengan perbandingan mol rasio template:monomer:cross-linker sebesar 1:4:20 secara polimerisasi fasa ruah pada suhu 70 ºC selama 11 jam. Elusi template dilakukan melalui ekstraksi pelarut menggunakan metanol:asam asetat 9:1 (v/v). Non-imprinted polymer (NIP) dan polimer kontrol juga disintesis sebagai pembanding. Hasil polimerisasi dikarakterisasi menggunakan fourier transform infrared spectroscopy (FT-IR) dan adsorpsi-desorpsi N2. Spektra FT-IR menunjukkan gugus fungsi spesifik kloramfenikol pada MIP tidak tampak bila dibandingkan dengan spektra NIP. Luas permukaan MIP diketahui sebesar 106,609 m2/g dan 41,860 m2/g untuk polimer kontrol. Hal ini membuktikan bahwa MIP memiliki sisi pengenal yang lebih banyak dan spesifik dibandingkan dengan polimer kontrol. MIP hasil sintesis dapat digunakan untuk meningkatkan selektivitas metode analisis kloramfenikol secara kromatografi.Kata kunci: Kloramfenikol, Molecularly Imprinted Polymer (MIP), Polimerisasi Fasa Ruah
EFEKTIFITAS KARBON AKTIF LIMBAH KULIT KACANG TERMODIFIKASI DENGAN METODE KOPRESIPITASI SEBAGAI ADSORBEN TEMBAGA DAN BESI PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING ARTIFICIAL Putri, Shabrina Adani; Hanavia, Millenina Sulung; Chrisnandari, Rosita Dwi; Ningsih, Wahyuni; Azkiya, Noor Isnaini
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 10 No. 4 (2024): December 2024
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v10i4.6402

Abstract

Limbah dari elektroplating yang mengandung tembaga (Cu) dan besi (Fe) sangat beracun dan dapat menyebabkan gejala keracunan logam berat pada manusia jika masuk ke dalam organ pada konsentrasi yang cukup tinggi. Karbon aktif yang dimodifikasi dari limbah kulit kacang tanah dapat digunakan untuk mengatasi masalah limbah elektroplating melalui proses adsorpsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas karbon aktif dari limbah kulit kacang yang dimodifikasi menggunakan metode kopresipitasi sebagai adsorben logam Cu dan Fe dalam limbah elektroplating artificial, dengan variasi massa karbon aktif dan waktu kontak adsorpsi. Pirolisis pada suhu 350 °C dilakukan selama 120 menit, kemudian diikuti dengan proses aktivasi selama 2 jam menggunakan NaOH 20% untuk menghasilkan arang aktif. Kopresipitasi dalam larutan garam besi 90°C dilakukan untuk memodifikasi karbon aktif. Kualitas karbon aktif untuk mengurangi logam berat dalam limbah elektroplating buatan ditentukan oleh variasi massa karbon aktif yang dimodifikasi sebesar 5%, 10%, dan 15% b/v dan durasi waktu kontak selama 30, 60, 90 menit. Hasil menunjukkan bahwa penurunan kadar logam berat Cu dalam limbah Cu adalah 94,51%, kadar logam Fe dalam limbah Fe adalah 83,52%, dan kadar logam Cu dalam campuran limbah Cu Fe adalah 92,67%, menurut pemeriksaan kapasitas absorpsi.
INTEGRATED ROLE MODEL PENGOLAHAN SUSU MENJADI KEJU DENGAN APLIKASI PERHITUNGAN PRODUKSI Irfin, Zakijah; Hidayatinnisa, Nurul; Chrisnandari, Rosita Dwi; Rosiani, Ulla Delfana; Rulianah, Sri
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 11 No. 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2024
Publisher : P3M Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/abdimas.v11i2.5412

Abstract

The purpose of this community service is to integrate a zero-waste model for processing milk into cheese with a production calculation application at KU Mustarika Jaya Makmur Ngantang. This project aims to address several key issues faced by the cooperative, such as unstandardized milk quality, lack of product diversification, and insufficient economic analysis of dairy products. By implementing supply chain management practices, conducting comprehensive training sessions, and developing a digital application for production calculations, the project seeks to enhance the cooperative's operational efficiency and product quality. The results of the project demonstrate a significant improvement in the cooperative members' knowledge and skills in supply chain management, cheese production techniques, and economic analysis. The integration of a zero-waste model has led to more efficient use of resources and reduced waste, contributing to environmental sustainability. The production calculation application has provided the cooperative with valuable insights into cost management and profitability, facilitating more informed business decisions. Overall, this community service initiative has successfully enhanced the operational, leading to increased productivity, better product quality, and improved economic outcomes for the cooperative members.
Utilization of Activated Carbon Derived from Dragon Fruit Foliage Using Strong Acid Activator as a Lead (Pb) Metal Adsorbent Chrisnandari, Rosita Dwi; Witasari, Wianthi Septia; Mustikarini, Anugrah Windy
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 7, No 2 (2022): EDISI SEPTEMBER 2022
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rekabuana.v7i2.3856

Abstract

The majority of industrial liquid waste contains heavy metal lead (Pb). Lead (Pb) levels can be lowered by employing activated carbon as an adsorbent. Lignin and cellulose found in dragon fruit stem can be employed as activated carbon for heavy metal adsorption. This research aimed to examine the addition of HCl and H3PO4 as activators to the properties of carbon and determine variations in activator concentration that affected the reduction of lead (Pb) levels. The carbonization method was applied to produce carbon. The batch method was implemented to adsorb lead (Pb) on the sample. The utilized concentrations of HCl and H3PO4 to activate carbon were 2, 3, and 4 M. The best water content of activated carbon was obtained by adding 3 M HCl, which accounted for 4.76%. The best iodine absorption, measured for 990,05 mg/g, was procured on HCl 2 M activated carbon. Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) was applied to quantify the lead reduction (Pb) levels, with the best reduction efficiency accounting for 55.6% produced by carbon activated 2M HCl. Furthermore, H3PO4-activated and unactivated carbon only reduced by about 22.2% and 44.4%, respectively. Scanning Electron Microscope (SEM) results revealed that carbon activated with 2 M HCl had a larger cavity than that activated by H3PO4 and without activation. According to the results obtained in this study, dragon fruit stem can be utilized as a low-cost and effective metal (Pb) adsorbent.ABSTRAKLimbah cair dari aktivitas industri sebagian besar mengandung logam berat timbal (Pb). Logam (Pb) dapat diturunkan kadarnya menggunakan karbon aktif. Karbon aktif dapat dibuat dari bahan yang mengandung lignin dan selulosa, salah satunya batang daun buah naga. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan pengaruh penambahan aktivator HCl dan H3PO4 terhadap karakteristik karbon aktif serta pengaruh variasi konsentrasi aktivator terhadap penurunan kadar logam (Pb). Metode karbonisasi digunakan untuk pembuatan karbon aktif, sedangkan metode batch digunakan untuk proses adsorpsi logam (Pb). Aktivator HCl dan H3PO4 yang digunakan sebesar 2, 3 dan 4 M. Kadar air terbaik sebesar 4,76% diperoleh pada karbon yang teraktivasi HCl 3 M. Daya serap iod terbaik sebesar 990,05 mg/g diperoleh pada karbon teraktivasi HCl 2 M. Kadar logam (Pb) dianalisis menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) dengan efisiensi penurunan terbaik sebesar 55,6% pada karbon aktif teraktivasi HCl 2 M. Efisiensi penurunan kadar logam (Pb) pada karbon teraktivasi H3PO4 dan tanpa aktivasi berturut-turut sebesar 22,2% dan 44,4%. Hasil Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan bahwa karbon yang teraktivasi HCl 2 M memiliki rongga yang lebih besar dibandingkan dengan yang teraktivasi H3PO4 dan tanpa aktivasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa daun buah naga berpotensi digunakan sebagai adsorben logam (Pb) yang murah dan cukup efisien.
PENGARUH PENAMBAHAN SUSU KAPUR TERHADAP NILAI TURBIDITY NIRA TEBU DALAM PEMBUATAN GULA PASIR Milaniyah, Inun; Chrisnandari, Rosita Dwi; Setyawan, Kristian Dony
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 2 (2022): June 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i2.376

Abstract

Kebutuhan gula pasir semakin tinggi seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia. Oleh karena itu industri gula berusaha untuk meningkatkan produksi dan kualitas yang baik. Gula pasir dapat dikatakan baik apabila selama proses pembuatan tidak terjadi browning sehingga produk gula pasir berwarna putih. Browning terjadi jika selama proses pembuatan gula pasir, nira tebu memiliki tingkat kekeruhan yang tinggi. Untuk menghindari proses browning maka industri gula melakukan perlakuan terhadap nira tebu dengan proses defekasi atau penambahan susu kapur ke dalam nira tebu hingga pH tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan susu kapur terhadap nilai turbidity nira tebu. Penelitian dilakukan dengan memasak nira mentah tebu dari stasiun gilingan Pabrik Gula Wonolangan sebanyak 500 mL hingga suhu 75oC, kemudian ditambah dengan susu kapur hingga variasi pH campuran nira dan susu kapur mencapai 8,5 ; 8,6 ; 8,8 dan 9,0 lalu dipanaskan kembali hingga suhu ±105oC. Hasil penelitian menunjukkan campuran nira tebu dan susu kapur dengan pH 8,9 memiliki nilai turbidity terendah yaitu sebesar 599,37 NTU. Pada pH 8,9 susu kapur yang ditambahkan sebanyak ±4,2 mL. Selain itu, dapat diketahui nilai turbidity tertinggi adalah di pH 8,8 dan 9 yaitu masing-masing 1526,34 dan 1485,33 NTU.
PENGARUH PENAMBAHAN SUSU KAPUR PADA pH DAN JUMLAH VOLUME ENDAPAN DARI NIRA MENTAH TEBU Sayekti, Menggala; Chrisnandari, Rosita Dwi; Dony, Kristian
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.331

Abstract

Nira mentah tebu merupakan bahan baku dari produksi gula yang didapatkan dari hasil perasan batang tebu pada stasiun penggilingan. Kejernihan nira ini menjadi acuan dalam kualitas produk gulanya, sehingga harus ditambahkan susu kapur dalam proses penjernihannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh volume susu kapur terhadap nilai pH nira dan volume endapan yang terbentuk. Proses pengendapan campuran nira dengan susu kapur ini selama 10 menit. Variasi pH yang ditentukan antara lain 8.5; 8.6; 8.7; 8.8; 8.9 dan pH 9 dimana dalam setiap pH dilakukan 3 kali percobaan sehingga terdapat 18 sampel yang dapat diteliti. Hasil dari penelitian ini didapatkan volume susu kapur berkisar antara 2.8-5.5 ml untuk menaikkan nilai pH nira, sementara volume endapan yang terbentuk berjumlah nilai 9-22 ml, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin banyak volume susu kapur yang ditambahkan maka pH nira mentah tebu akan semakin mendekati basa dan volume endapan yang terbentuk juga semakin banyak.
ANALISIS PEMBAKARAN GAS METANA PADA UNIT FLARING WASTEWATER TREATMENT PLANT (WWTP) Maulidian, Citra Devia; Chrisnandari, Rosita Dwi; Setiawan, Eko Sri Agus
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 9 No. 4 (2023): December 2023
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v9i4.4190

Abstract

PT Indolakto Purwosari memiliki unit untuk pengolahan limbah cair dengan proses anaerob. Unit yang digunakan yaitu reaktor Expanded Granular Sludge Bed (EGSB) dan Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) untuk mengolah supernatan, dan Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) untuk mengolah sludge. Pada prosesnya, digesti bakteri anaerob menghasilkan gas metana. Oleh karena gas metana yang dihasilkan tidak dimanfaatkan kembali, maka gas metana diarahkan ke unit flaring untuk dibakar. Pembakaran gas metana pada unit flaring menghasilkan api yang dapat menjadi indikator kandungan gas metana hasil digesti bakteri anaerob. Semakin tinggi kandungan gas metana, maka warna api yang dihasilkan akan didominasi warna biru. Namun, pada WWTP PT Indolakto Purwosari, warna api yang dihasilkan tidak murni berwarna biru, melainkan terdapat sedikit warna merah, dan terjadi pula ketidakstabilan pada nyala api. Oleh karena itu, dilakukan analisis mengenai penyebab warna api dari pembakaran gas metana pada unit flaring di PT Indolakto Purwosari. Analisis dilakukan dengan melakukan perhitungan jumlah gas yang masuk unit flaring dan perhitungan suhu pembakaran pada unit flaring berdasarkan konsentrasi gas metana sehingga didapatkan pengaruh kosentrasi gas metana terhadap warna dan nyala api pada unit flaring. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata gas metana per harinya yang dihasilkan dari proses anaerob unit WWTP PT Indolakto sebesar 52%, warna api di unit WWTP didominasi oleh warna biru, namun masih terdapat api berwarna jingga dikarenakan konsentrasi gas metana <60% yang disebabkan karena adanya gas CO2 sebanyak 48%.
Edukasi Pembuatan Eco Enzyme dari Limbah Kulit Kopi untuk Pemberdayaan Kelompok Tani Alir Coffee Lusiani, Cucuk Evi; Dewajani, Heny; Hadiantoro, Sigit; Chrisnandari, Rosita Dwi; Batubulan, Kadek Suarjuna; Putri, Shabrina Adani
KOMUNITA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 4 (2025): November
Publisher : PELITA NUSA TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60004/komunita.v4i4.236

Abstract

Alir Coffee adalah sebuah bisnis yang bergerak dalam pengolahan kopi yang mengelola semua aktivitas pertanian seperti budidaya kopi, pemrosesan, hingga pemasaran. Salah satu kelompok tani Alir Coffee adalah Kelompok Tani Kopi Lereng Arjuna yang terletak di Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Wilayah Malang yang mencakup Kecamatan Lawang memiliki topografi yang menguntungkan untuk budidaya kopi sehingga cocok untuk mengembangkan bisnis ini. Namun, kelompok tani Lereng Arjuna menghadapi permasalahan tentang manajemen limbah, terutama limbah dari produk samping pengolahan kopi, yaitu kulit kopi. Salah satu alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan mengolah limbah kulit kopi menjadi eco enzyme, yang memiliki banyak manfaat. Sebagai bentuk Pengabdian pada Masyarakat (PPM), Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengadakan bimbingan teknis sebagai bentuk edukasi dalam membuat eco enzyme dari limbah kulit kopi untuk kelompok tani yang bermitra dengan Alir Coffee di Desa Ketindan, Kecamatan Lawang. Kegiatan ini sejalan dengan Rencana Strategis Polinema (Renstra Polinema 2021–2025) yang bertujuan untuk menciptakan iklim bisnis bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) termasuk kelompok tani Alir Coffee. Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru tentang pemanfaatan limbah kopi menjadi eco enzyme sebagai solusi terhadap masalah lingkungan serta penguatan kolaborasi dengan pihak eksternal. Dengan cara ini, kelompok petani diharapkan mampu menghadapi tantangan pengelolaan limbah dan mempertahankan keberlanjutan industri kopi di masa depan. Kegiatan PPM dilaksanakan dengan lancar dari Juni hingga Agustus 2024. Para peserta sangat antusias dalam pelajaran praktis tentang pembuatan enzim ramah lingkungan melalui metode fermentasi langsung.