AbstrakLatar Belakang : Obesitas anak merupakan permasalahan kesehatan yang terus mengalami peningkatan di Indonesia dan berdampak serius terhadap kondisi fisik maupun psikososial. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi obesitas anak mencapai 11,9%, dengan angka kejadian lebih tinggi pada anak laki-laki. Di Kota Banda Aceh sendiri, tercatat sebanyak 134 anak berusia 5–12 tahun mengalami obesitas, di mana SD Negeri 50 Banda Aceh termasuk salah satu sekolah dengan jumlah kasus terbanyak. Minimnya pengetahuan dan sikap siswa terkait obesitas menjadi landasan penting untuk memberikan edukasi gizi melalui pendekatan yang menarik serta mudah dipahami, salah satunya dengan memanfaatkan media video. Tujuan : Mengetahui pengaruh edukasi gizi melalui media video terhadap peningkatan pengetahuan tentang obesitas pada siswa kelas V SD Negeri 50 Banda Aceh. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain pre-experimental (one group pretest-posttest). Sampel adalah siswa kelas V yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 50 Banda Aceh. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk mengukur pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah intervensi berupa video edukasi. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk melihat perubahan pengetahuan dan sikap siswa sebelum dan sesudah diberikan edukasi gizi melalui media video. Hasil Penelitian : Sebelum diberikan intervensi, sebanyak 36,7% siswa memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi, dan angka ini meningkat menjadi 90% setelah intervensi. Uji Wilcoxon menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada pengetahuan siswa setelah diberikan edukasi gizi melalui media video, dengan nilai p = 0,008 (p < 0,05). Kesimpulan dan Saran: Pemberian edukasi gizi melalui media video terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa tentang obesitas. Oleh karena itu, pihak sekolah dianjurkan untuk mengintegrasikan penggunaan media video sebagai salah satu sarana pendukung dalam kegiatan pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah. Selain itu, penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan perbandingan efektivitas berbagai jenis media edukasi lainnya, sehingga dapat ditemukan metode yang paling optimal dalam meningkatkan pemahaman dan sikap siswa terkait kesehatan gizi.