Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Kebijakan Digital Dalam Rangka Pencegahan Cyber Crime Rafika Sari br Sembiring; Victor Saputra Ginting; Ericky Benna Perolihin Manurung; Jasael Simanullang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan media sosial (medsos) semakin cepat dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Medsos telah menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia yang sangat fenomenal dan tidak dapat dipisahkan. Beberapa fitur yang dimiliki oleh medsos termasuk unggahan status, membagi tautan berita, komunikasi melalui chat, komunikasi audio/visual dan lain-lain. Walaupun semua perilaku masyarakat pada platform medsos telah diatur oleh hukum, tetap saja terjadi tindak pidana sebagai cybercrime terjadi. Cybercrime tidak merupakan hal yang asing antar masyarakat Indonesia. Bahkan pemerintah melalui Polri telah membentuk tim khusus untuk mengawasi dan memberantas cyber crime tersebut di Indonesia. Akan tetapi dalam proses pembrantasan, tetap saja terdapat suatu permasalahan, yaitu pada pembuktian kesalahan terdakwa. Kenyataan tersebut menjadi suatu tantangan bagi kalangan penegak hukum untuk menyelesaikan segala persoalan yang terjadi akibat perkembangan teknologi yang sangat pesat. Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan Undang-Undang Tentang Informasi dan Trsansaksi Elektonik (UU ITE) yaitu Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 telah diterapkan untuk perbuatan cyber crime. Sayangnya, masyarakat Indonesia belom paham dengan peraturan-peraturan tersebut. Ini dikarenakan literasi digital lebih banyak berfokus pada penelusuran informasi hoaks dari pada menjelaskan berbagai perbutan yang dapat digolongkan sebagai cyber crime
Sistem Informasi Akademik Politeknik Unggulan Cipta Mandiri Medan : Cipta Mandiri Medan Superior Polytechnic Academic Information System Jasael Simanullang; Ericky Benna Perolihin Manurung; Victor Saputra Ginting; Rafika Sari Br Sembiring; Thamrin
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 2: FEBRUARI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.716 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.635

Abstract

Penerapan system informasi sangatlah penting dalam menujang kinerja suatu lembaga Pendidikan tinggi yang bergerak dibidang IT seperti Politeknik Unggulan Cipta Mandiri Medan yang menghadapi persaingan yang ketat dengan para kompetitornya dalam Upaya menarik minat Masyarakat dengan cara memberikan kemudahan dalam berbaagi proses akademik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dengan data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang disebar kepada responden sejumlah 307 orang yang diklasifikasikan menjadi 3 cluster yaitu staf, dosen dan mahasiswa sebagai pengguna system yang ditentukan dengan kombinasi stratified dan sluster sampling. Teknik analisis dilakukan dilakukan dengan mengolah persepsi atas variable PIECES (Performance, Informance, Economy, Control, Efficiency, Service) yang menjadi kerangka pemikiran dalam penelitian dalam kuesioner. Hasil dari penelitian ini adalah aspek Performance : masih sering ditemukan masalah seperti lambatnya respon dari system dalam melayani melayani permintan, prosedur yang berbelit-belit serta ketidakjelasan prosedur karena menurut responden untuk pekerjaan yang sama prosedur yang harus dilakukan bisa berbeda. Aspek Information : informasi yang diberikan oleh sistem masih dirasa kurang baik karena karena sering terjadi informasi yang berbeda-beda atau tidak ada keseragaman informasi untuk satu hal. Aspek economy : system yang dioperasikan masih banyak memerlukan sumber daya terutama waktu. Aspek control : Batasan akses yang diberikan belum benar-benar sesuai. Aspek efficiency : belum ada orang yang khusus menangani dan mencari juga membetulkan jika terjadi kesalahan pada system berjalan, juga untuk membetulkan kesalahan sangat mmebutuhkan waktu. Aspek service : system berjala kurang dapat dipercaya untuk Tingkat reliabilitasnya karena responden sering menemui masalah dengan ketidak konsistenan baik dari informasi yang diberikan maupun dari prosedur yang berlaku.