Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI PERSONAL BRANDING MAHASISWA DALAM MEDIA SOSIAL INSTAGRAM (Studi Deskriptif Kualitatif pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Nipa) Harbiyanto, Alfian; Bungalia, Elisabeth regina
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 6 No. 3 (2023): Volume 6 No. 3 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i3.23939

Abstract

Personal branding merupakan fenomena yang unik. Jika kita lihat dari praktik hidup sehari-hari, disadari atau tidak, sebenarnya setiap orang bisa mempunyai merek sendiri, jadi bukan hanya produk atau perusahaan saja yang bisa memiliki merek. Sementara branding tidak merujuk langsung ke sebuah nama, ketika kita bicara tentang personal branding, nama kita adalah merek yang kita bawa. Masyarakat bisa langsung membedakan beberapa nama dengan yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan media sosial Instagram sebagai personal branding Mahasiswa Universitas Nusa Nipa. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi Deskriptif. Data yang didapatkan, diperoleh dengan hasil wawancara secara langsung dengan salah satu Mahasiswa Universitas Nusa Nipa yaitu @sindidiaz06. Selain itu data juga didapatkan dengan hasil observasi, studi pustaka serta dokumentasi berupa foto. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa @sindidiaz06 dikatakan membentuk personal branding dengan menggunakan teori dramaturgi sebagai kerangka berpikir utama. Hasil analisa peneliti menemukan bahwa dalam proses membangun personal branding melalui media sosial Instagram, setidaknya terdapat tiga tahapan, yaitu (1) memilih peran; (2) mensetting performance; (3) impression managemen. Terdapat beberapa hal yang bisa ditampilkan untuk menunjukkan "siapa aku?" melalui profil Instagramnya, diantaranya: (1) konsep foto; (2) caption foto; (3) Tagline/hashtag. Selanjutnya, setelah suatu kesan atau image telah berhasil melekat pada diri, maka diperlukan adanya pengelolaan kesan untuk mempertahankan kesan yang telah dibangun.