Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERAN MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN PADA MAJELIS TAKLIM IBU-IBU MASJID PARIPURNA AL-HIDAYAH PEKANBARU Azima, Nur; Dewi, Gustina Kusuma; Asfi, Nur Adilla; Salsabila, Faarah; R, Ariyanto
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.24108

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran manajemen dakwah dilakukan oleh Majelis Taklim ibu-ibu rutin Kamis sore dilingkungan Masjid Paripurna Al-Hidayah (Labuh Baru Timur, Payung Sekaki, Pekanbaru) dalam meningkatkan nilai-nilai agama serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa penelitian lapangan (field research) penelitia ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis dan sumber data yang didukung dengan teknik pengumpulan data diambil dari objek secara langsung didaerah penelitian melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lokasi Penelitian ini di (Labuh Baru Timur, Payung Sekaki, Pekanbaru). Teori yang pertama digunakan Manajemen Dakwah menurut M.Munir dan teori yang kedua digunakan Nilai-nilai Agama menurut Nurcholis Madjid. Hasil penelitian ini bahwa peran manajemen dakwah yang dilakukan oleh Majelis Taklim ibu-ibu rutin Kamis sore dilingkungan Masjid Paripurna Al-Hidayah dalam meningkatkan nilai-nilai Agama di (Labuh Baru Timur, Payung Sekaki, Pekanbaru) terlaksana cukup baik, dengan melakukan perencanaan (Takhthith), pengorganisasian (Al-thanzhim), penggerakan (Tawjih), pengawasan (Riqabah) sehingga kegiatan dakwah di Majelis Taklim lingkungan Masjid Paripurna Al- Hidayah dapat terlaksana. Faktor pendukung kegiatan di Majelis Taklim ibu-ibu rutin Kamis sore dilingkungan Masjid Paripurna Al-Hidayah dalam meningkatkan nilai-nilai agama masyarat di (Labuh Baru Timur, Payung Sekaki, Pekanbaru) adalah sumber daya manusia serta sarana dan prasarana, sedangkan faktor penghambatnya ialah terkendala modal/anggaran kegiatan, kurangnya kesadaran dalam hidup dengan berpedoman agama dan tingkat pemahaman yang berbeda-beda.