Computer Vision Syndrome (CVS) merupakan suatu kumpulan gejala pada penglihatan yang berhubungan dengan aktivitas penglihatan jarak dekat selama atau setelah penggunaan komputer. Secara gelobal CVS terjadi di Asia mencapai 69.6%. Di Indonesia sendiri CVS banyak terjadi juga pada karyawan yang bekerja didepan Komputer. Gejala CVS yang sering dirasakan oleh perkerja seperti penglihatan terasa kabur, mata kering, mata merah, sakit kepala, nyeri leher dan punggung. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berisiko yang berhubungan dengan kejadian CVS pada karyawan Universitas BTH Tasikmalaya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif kuantitatif, dengan desain rancangan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan Universitas BTH Tasikmalaya sebanyak 102 responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan lux meter. Analisis data yang digunakan meliputi analisis univariat, bivariat menggunakan Chi-square. Hasil penelitian didapatkan adalah terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian CVS nilai P-Value 0.005, ada hubungan yang signifikan antara lama bekerja didepan komputer dengan kejadian CVS nilai p-value 0.000, ada hubungan antara lama istirahat dengan CVS dengan nilai p-value 0.019. Terdapat hubungan antara jarak pandang dengan kejadian CVS dengan nilai p-value 0.003. Terdapat hubungan antara sistem pencahayaan dengan CVS dengan nilai p-value 0.001. Terdapat hubungan antara lama istirahat dengan CVS dengan nilai p-value 0.019. Terdapat hubungan antara jarak pandang dengan kejadian CVS dengan nilai p-value 0.003. Lama istirahat kurang dari 10 menit setelah bekerja di depan komputer secara signifikan meningkatkan risiko terjadinya CVS dengan OR 3.860.