Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dipengaruhioleh beberapa faktor, salah satunya kontribusi Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM). Akan tetapi, UMKMmembutuhkan pembinaan dan pelatihan dalammengembangkan potensi bisnisnya. Rumah BUMN (RB)merupakan lembaga yang mewadahi UMKM untukmendapatkan peluang berkembang dan bertumbuh, salahsatunya dengan program pelatihan. Namun, programpelatihan UMKM di RB Bandung belum mampu membantuUMKM binaannya untuk naik kelas sesuai dengan target yangditetapkan. Maka, diperlukan peningkatan kualitas programpelatihan UMKM di RB Bandung. Penelitian dilakukandengan menggunakan metode Quality Function Development(QFD) melalui dua iterasi. Iterasi pertama menggunakanmatriks House of Quality (HoQ) untuk menerjemahkankebutuhan UMKM binaan ke dalam karakteristik teknis.Lalu, iterasi kedua menggunakan matriks part deploymentuntuk menentukan critical part yang diprioritaskan. Di antarakedua iterasi tersebut, terdapat pengembangan konsep yangmenjadi acuan rekomendasi perbaikan. Berdasarkan hasilpenelitian, pada QFD iterasi pertama dihasilkan 11 prioritasdari 18 karakteristik teknis berdasarkan true customer needsdan pada QFD iterasi dua dihasilkan 17 prioritas dari 27critical part berdasarkan karakteristik teknis yang telahdiperoleh. Rekomendasi perbaikan yang dapat dijadikanreferensi pada program pelatihan UMKM di RB Bandungdirumuskan pada enam aspek, meliputi materi pelatihan,kurikulum pelatihan, silabus pelatihan, instruktur, kegiatanpost-training, serta sarana dan prasarana. Kata kunci— pelatihan, peningkatan kualitas, qualityfunction development, UMKM