Ade Putri Pertiwi Supriadi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HOMONIM KATA DALAM BAHASA TOLAKI DIALEK MEKONGGA Ade Putri Pertiwi Supriadi; La Yani Konisi
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 4 No. 1 (2019): JURNAL BASTRA EDISI JANUARI 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk homonim kata dalam Bahasa Tolaki dialek Mekongga berdasarkan lafal dan tulisannya pada masyarakat Sabilambo. Manfaat penelitian yang diharapkan dari penulisan ini adalah (1) Sebagai bahan informasi bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kolaka yang berbahasa ibu Bahasa Tolaki dialek Mekongga,(2) Sebagai bahan informasi peneliti selanjutnya, khususnya yang akan mengkaji bahasa Tolakidialek Mekongga. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan, karena melibatkan masyarakatsebgai informan atau sumber data dalam penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian iniadalah data lisan. Data lisan yang dimaksud adalah data yang berasal dari tuturan lisan bahasadaerah Tolaki dialek Mekongga yang dipakai dan diungkapkan dalam percakapan sehari-harioleh masyarakat penuturnya. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik rekam,teknik catat dan teknik triangulasi. Pengumpulan data digunakan dengan menggunakan metodesimak dan metode cakap dengan teknik rekam dan catat. Data yang terkumpul di analisis denganmetode distribusional dengan teknik oposisi. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa homonimkata dalam bahasa Tolaki dialek Mekongga yaitu, bentuk-bentuk homonim kata berdasarkan lafal dan ejaan atau tulisan yaitu, kata dasar seperti kata kadu ‘cukup’ dan kadu ‘karung’, kata tia ‘perut’ dan tia ‘bagi’. Kata turunan seperti moratu ‘memberi racun’ dan moratu ‘buah siap panen (matang)’, kata metemba ‘duduk bersila’ dan metemba ‘menembak’.