Abstrak Kearifan lokal adalah bagian dari budaya suatu masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Molabot Tumpe merupakan tradisi penjemputan telur pertama burung maleo dari masyarakat adat Batui ke keraton Banggai. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan nilai-nilai kearifan lokal dalam ritual “Molabot Tumbe” Masyarakat Kabupaten Banggai. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa nilai kearifan lokal yang terkandung dalam ritual tersebut, diantaranya: kearifan lokal kesejahteraan yang terdiri atas disiplin, gotong royong, pelestarian dan kreativitas budaya dan peduli lingkungan. Kemudian, terdapat pula nilai kearifan lokal kedamaian yang terdiri atas kesetiakawanan sosial, kerukunan dan penyelesaian konflik, komitmen dan pikiran positif. Kata Kunci: Kearifan lokal, Molabot tumbe, Masyarakat Banggai Abstract Local wisdom is part of the culture of a society that is passed down from generation to generation. Molabot Tumpe is a tradition of picking up the first maleo eggs from the Batui people to the Banggai palace. This study aims to reveal the values of local wisdom in the "Molabot Tumbe" ritual of the Banggai Regency community. The method used is a qualitative method with an ethnographic approach. Based on the results of the study, there are several values of local wisdom contained in the ritual, including: local wisdom of welfare which consists of discipline, mutual cooperation, preservation and cultural creativity and care for the environment. Then, there is also the value of local wisdom of peace which consists of social solidarity, harmony and conflict resolution, commitment and positive thoughts. Keywords: Local wisdom, Banggai Society, Molabot Tumpe.