Abstrak Kebersihan lingkungan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia dan menjadi fokus dalam ilmu kesehatan. Lingkungan yang bersih dan sehat harus bebas dari kotoran seperti debu, sampah, dan bau agar terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh mikroba, virus, bakteri, dan patogen lainnya. Kegiatan sehari-hari masyarakat menyebabkan bertambahnya sampah yang menumpuk, sementara sikap acuh tak acuh terhadap sampah mencemari lingkungan. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan jumlah timbunan sampah di Indonesia terus meningkat, dengan sebagian besar terdiri dari sampah organik dan plastik. Sampah organik, terutama dari rumah tangga, menjadi jenis sampah yang dominan. Penanganan sampah organik masih belum optimal, dengan sebagian besar dibuang secara tidak tepat, mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kurangnya tempat pembuangan sampah yang memadai, rendahnya kesadaran dan kemauan masyarakat untuk mengelola sampah, serta minimnya pemahaman akan manfaat dan keengganan memanfaatkan kembali sampah semakin memperburuk kondisi lingkungan. Hasil diagnosa komunitas di Desa Aranio RT. 01 menunjukkan masih banyak rumah tangga yang membuang sampah secara tidak tepat, disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan jarak yang jauh ke tempat pembuangan sampah. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pengelolaan sampah yang lebih baik, termasuk pendekatan seperti penggunaan Eco-enzyme. Melalui program pengabdian masyarakat EcoGrow di Desa Aranio RT.01, dilakukan sejumlah kegiatan termasuk penyuluhan, pelatihan pembuatan Eco-enzyme dan hidroponik, pembentukan komunitas, serta monitoring dan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat terkait pengelolaan sampah setelah program dilaksanakan. Melalui kolaborasi antara komunitas dan pemerintah setempat, upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat terwujud. Kata kunci: lingkungan; sampah; eco-enzyme; pengelolaan; komunitas. Abstract Environmental cleanliness is an important part of human life and is a focus in the field of health sciences. A clean and healthy environment must be free from dirt such as dust, waste, and odor to avoid various diseases caused by microbes, viruses, bacteria, and other pathogens. Daily activities of the community lead to an accumulation of waste, while an indifferent attitude towards waste pollutes the environment. Data from the Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan shows that the amount of waste piles in Indonesia continues to increase, with the majority consisting of organic and plastic waste. Organic waste, especially from households, is the dominant type of waste. The handling of organic waste is still not optimal, with the majority being disposed of improperly, resulting in negative impacts on the environment and public health. The lack of adequate waste disposal facilities, low awareness and willingness of the community to manage waste, as well as the limited understanding of the benefits and reluctance to reuse waste, further exacerbate environmental conditions. The community diagnosis results in Desa Aranio RT. 01 indicate that many households do not dispose of waste properly, due to lack of awareness and the distant location of waste disposal sites. To address this issue, better waste management is needed, including approaches such as the use of Eco-enzymes. Through the EcoGrow community service program in Desa Aranio RT.01, several activities are carried out including education, training in Eco-enzyme and hydroponic production, community formation, as well as monitoring and evaluation. Evaluation results indicate an increase in knowledge and attitudes of the community regarding waste management after the program implementation. Through collaboration between the community and local government, efforts for sustainable and environmentally friendly waste management can be realized. Keywords: environment; waste; eco-enzyme; management; community.