Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Impact of Audiobooks on Female Adolescents’ Knowledge and Perceptions of Menstrual Hygiene in Emergencies Anhar, Vina Yulia; Fakhriyah, Fakhriyah; Noor, Ihya Hazairin; Fitria, Yanti; Noor, Meitria Syahadatina; Putri, Andini Octaviana; Nisa, Mufatihatul Aziza; Yolanda, Zuhrufa Wanna; Chellyadiza, Alfitri; Rahma, Amelia
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 10, No 2 (2024): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v10i2.20734

Abstract

Banjar Regency is geographically located in a lowland area crossed by several rivers and hydrographically is greatly influenced by rainfall. From February to March 2023, 17,257 houses in seven sub-districts in Banjar Regency, South Kalimantan were submerged in floods with a height of 20-70 cm. Many women and young women find it difficult to practice Menstrual Hygiene Management (MHM). The use of audiobooks as health promotion media is expected to increase the knowledge and perceptions of young women regarding the practice of MHM when a flood occurs. This study aims to analyze the effect of audiobooks on young women, especially on the variable knowledge and perceptions of MHM in emergency situations. This study is a quasi-experimental study that provides intervention in the form of audiobooks with a one-group pretest-posttest-only design. The sample in this study was 40 female students of Junior High School (SMPN) 2 Martapura Timur, taken using purposive sampling. Data analysis used the T-test with a confidence level of 95%. The results of this study indicate that intervention in the form of audiobooks has proven effective in increasing knowledge (p-value: 0.0001) and perception (p-value: 0.0001) of female adolescents regarding menstrual hygiene management in emergencies. It is expected that the use of audiobooks can be maintained by schools in disseminating information about MHM.
Tradisi Bapukung pada Masyarakat Suku Banjar dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Anak di Desa Ujung Purui Kabupaten Tabalong Najwa, Nur; Hidayah, Nor; Andini, Najwa Femilia; Prastricia, Meily Andini; Hasanah, Nur; Putri, Andini Octaviana
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 5, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/trilogi.v5i4.9063

Abstract

Traditions are culturally ingrained practices passed down through generations, reflecting noble values. The Banjar tribe in South Kalimantan upholds the Baayun Bapukung tradition, a childcare practice involving placing infants in a sitting position wrapped in cloth and gently swinging them. This study examines the Bapukung tradition's significance in Ujung Purui Village and its impact on child growth. Using a qualitative phenomenological approach, data were collected through interviews, observations, and documentation, analyzed with NVivo software, and interpreted via Max Weber's social action theory. The results indicate that the community perceives Baayun Bapukung as a beneficial tradition supporting infant health and development. Rational and value-based motives underlie the practice, aligning with Weber’s instrumental rationality. However, pediatricians highlight potential risks, advising against tight swaddling or excessive swinging due to possible respiratory and physical complications. The study emphasizes bridging traditional practices with modern medical insights to support cultural preservation and child welfare
ANALISIS PENGGUNAAN MOBILE JKN DALAM PELAYANAN PENDAFTARAN ONLINE DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD BRIGJEND H. HASAN BASRY KANDANGAN Hayyana, Nawwara; Rahman, Fauzie; Laily, Nur; Putri, Andini Octaviana; Anhar, Vina Yulia
Jurnal Infokes Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v15i1.4283

Abstract

Kesehatan merupakan salah satu indikator utama keberhasilan pembangunan nasional. Sesuai UU Nomor 17 Tahun 2023, warga negara indonesia memiliki hak untuk mendapatkan layanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Negara mendukung kebijakan tersebut melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Untuk meningkatkan Cakupan Kesehatan Universal (UHC), BPJS Kesehatan meluncurkan aplikasi Mobile JKN pada tahun 2017, yang memfasilitasi pendaftaran online, akses informasi, dan pemrosesan klaim yang efisien. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan Mobile JKN untuk pendaftaran online di instalasi rawat jalan RSUD Brigjend H. Hasan Basry Kandangan. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan desain cross-sectional, diperoleh 107 responden melalui pengambilan sampel melalui accidental sampling. Hasilnya menunjukkan hubungan yang signifikan antara ekspektasi kinerja (p=0.001), ekspektasi usaha (p=0.001), dan kondisi-kondisi yang memfasilitasi (p=0.001) dengan perilaku penggunaan. Namun pengaruh sosial tidak berhubungan signifikan (p=0,259). Penelitian ini menemukan bahwa pentingnya kinerja, kemudahan penggunaan, dan dukungan fasilitas dalam mendorong penggunaan Mobile JKN.
Budidaya Maggot sebagai Upaya Peningkatan Keterampilan dan Perekonomian Ibu Rumah Tangga di Desa Lok Baintan Luar Putri, Andini Octaviana; Salim, Agus; Andini, Najwa Femilia; Fathiah, Nazmina; Priyana, Putri Ayu
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): JIPPM - Juni 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.766

Abstract

Masyarakat Desa Lok Baintan Luar memiliki potensi besar dalam pengelolaan sampah organik, namun kurangnya pemanfaatan menyebabkan permasalahan lingkungan dan ekonomi. Program pengabdian masyarakat “From Grubs to Gold” bertujuan untuk memberdayakan ibu rumah tangga melalui pelatihan budidaya maggot sebagai solusi pengolahan sampah dan peningkatan pendapatan. Metode pengabdian meliputi penyuluhan, pelatihan keterampilan, serta distribusi alat dan bahan budidaya dengan jumlah peserta 10 ibu rumah tangga. Kegiatan dilaksanakan selama dua bulan dengan pendekatan intervensi fisik dan non-fisik. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan, sikap, dan perilaku peserta terkait pengelolaan sampah organik dan budidaya maggot. Selain itu, peserta berhasil menerapkan keterampilan secara mandiri dan menunjukkan kinerja komunitas yang positif. Program ini juga membentuk struktur komunitas maggot yang mendukung keberlanjutan praktik budidaya. Kesimpulannya, budidaya maggot terbukti efektif sebagai alternatif solusi ramah lingkungan yang sekaligus memberdayakan secara ekonomi. Hasil ini penting sebagai model pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal yang layak untuk direplikasi di wilayah lain.
Pemberdayaan Masyarakat untuk Peningkatan Kualitas Sanitasi dan Air Bersih melalui Metode Edukasi dan Pelatihan di Desa Sungai Pinang Lama Rahma, Nadia Askia; Safira, Ajwa Salsabila; Waskito, Agung; Fadillah, Noor Ahda; Putri, Andini Octaviana
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): JIPPM - Juni 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.794

Abstract

Desa Sungai Pinang Lama menghadapi masalah sanitasi akibat penggunaan toilet apung dan ketergantungan pada air sungai yang tercemar. Program “FILTRASI” bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang sanitasi lingkungan melalui edukasi dan pelatihan pembuatan filter air sederhana berbahan lokal. Kegiatan ini mencakup ceramah, diskusi berbasis leaflet, demonstrasi, dan praktik pembuatan filter air yang diikuti oleh 31 peserta. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pengetahuan sebesar 35%. Monitoring pasca-program menunjukkan 16 dari 31 peserta menggunakan filter air secara konsisten meskipun beberapa peserta mengalami kendala teknis seperti kerusakan pada alat filter air. Penggunaan filter air sederhana ini menunjukkan efektivitas dalam menyaring air sungai menjadi lebih jernih, meningkatkan akses air bersih, dan mendukung pola hidup sehat. Program ini menunjukkan hasil positif dengan meningkatkan kualitas sanitasi masyarakat sebesar 51,6% (16 dari 31 peserta). Keberhasilan implementasi ini didukung oleh keterlibatan aktif masyarakat dan dukungan perangkat desa berupa fasilitas dan memiliki potensi untuk dikembangkan lebih luas guna mendukung kesejahteraan masyarakat.
Muda Hebat, Cegah Pernikahan Dini: Pembentukan Komunitas Remaja Anti Pernikahan Dini di Wilayah Lahan Basah Noor, Meitria Syahadatina; Putri, Andini Octaviana; Hapsari, Restiana Kartika Mantasti; Fitria, Yanti; Fakhriyah, Fakhriyah
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/45kd1j63

Abstract

Desa Melayu Ilir terletak di wilayah lahan basah, memiliki angka pernikahan dini yang tinggi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pernikahan dini banyak terjadi di daerah dengan tingkat pendidikan rendah dan kondisi ekonomi yang kurang stabil. Kondisi ini relevan dengan situasi di Desa Melayu Ilir, di mana akses terhadap pendidikan masih terbatas dan banyak keluarga yang menghadapi kesulitan ekonomi. Upaya pencegahan pernikahan dini dilakukan dengan intervensi berbasis komunitas untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang risiko pernikaan dini melalui edukasi, diskusi kelompok dan kegiatan pemberdayaan remaja melalui pembentukan komunitas anti pernikahan dini. Kegiatan terdiri dari penyuluhan tentang pernikahan dini dan pelatihan pemasaran digital.  Indikator yang digunakan untuk evaluasi sebelum dan setelah penyuluhan adalah pengetahuan dan sikap tentang pernikahan dini.  Rerata skor pengetahuan sebelum edukasi adalah 5.5, dan sikap 16.9.  Sedangkan rerata skor pengetahuan setelah edukasi adalah 7.3 dan sikap 17.2.  Hasil uji beda dengan Uji Wilcoxon menunjukkan terdapat perbedaan skor pengetahuan tapi tidak terdapat perbedaan skor sikap sebelum dan setelah edukasi.  Kesimpulannya adalah kegiatan edukasi dan pemberdayaan remaja melalui pembentukan komunitas anti pernikahan dini dapat meningkatkan pengetahuan remaja di desa Melayu Ilir.
Riwayat Berat Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia Bawah Dua Tahun Rahayu, Atikah; Yulidasari, Fahrini; Putri, Andini Octaviana; Rahman, Fauzie
Kesmas Vol. 10, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Hulu Sungai Utara masih dihadapkan dengan permasalahan gizi pada anak bawah dua tahun (baduta). Salah satu masalah gizi hingga saat ini adalah stunting. Anak dengan riwayat berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor yang potensial memengaruhi pertumbuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji risiko riwayat berat badan lahir dengan kejadian stunting pada anak baduta. Desain penelitian adalah potong lintang. Populasi penelitian ini merupakan ibu-ibu yang memiliki anak baduta dan besar sampel sejumlah 117 terdiri dari anak baduta. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama tiga bulan pada bulan September – November 2014. Kategori BBLR jika riwayat berat badan lahir < 2.500 gram. Analisis data bivariat menggunakan uji kai kuadrat dan data multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat status BBLR (nilai p = 0,015) dengan stunting pada anak baduta. Berdasarkan hasil analisis multivariat, diperoleh bahwa BBLR merupakan faktor risiko yang paling dominan berhubungan dengan kejadian stunting. Anak dengan BBLR memiliki risiko 5,87 kali untuk mengalami stunting. Riwayat BBLR memiliki peranan penting dalam kejadian stunting anak baduta di wilayah Puskesmas Sungai Karias, Hulu Sungai Utara. North Hulu Sungai District is still facing nutrition problems among children under two years old. One of nutrition problems up to now is stunting. Child with low birthweight (LBW) record is one of potential factors influencing the growth of a child. This study aimed to assess any risk of LBW records with stunting incidence among children under two years old. This study used cross-sectional design. The population was mothers having children under two years old and samples amounted to 117 consisted of children under two years old. This study was conducted within three months on September – November 2014. Category of LBW was if birth weight records < 2,500 gram. Bivariate data analysis used chi-square test and multivariate data analysis used logistic regression test. The result of bivariate analysis showed a significant relation between LBW status records (p value = 0.015) with stunting incidence among children under two years old. Based on the result of multivariate analysis, LBW was the most dominating risk factor related to stunting incidence. Children with LBW had 5.87 times risk of suffering from stunting. LBW records take an important role in stunting incidence among children under two years old around Sungai Karias Primary Health Care area in North Hulu Sungai.
Ayah Garda Depan: Program Pemberdayaan Keluarga Berbasis Edukasi dan Mentoring Kolaboratif dalam Pencegahan Stunting di Desa Sungai Alang: Ayah Garda Depan: A Family Empowerment Program Based on Collaborative Education and Mentoring for Stunting Prevention in Sungai Alang Village Laily, Nur; Putri, Andini Octaviana; Zwagery, Rika Vira; Rahman, Fauzie; Wulandari, Anggun; Anggraini, Lia; Navijay, Ahmad; Jannah, Alya Miftahul; Agusetiawan, Muhammad Andrian; Filsahani, Nuraida Keisya; Ridhani, Gusti Al Azmi Akhmad
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v4i2.778

Abstract

Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat serius di Indonesia dengan prevalensi nasional 21,5% pada tahun 2023. Angka lebih tinggi tercatat di Kalimantan Selatan dan Kabupaten Banjar, bahkan mencapai 32,43% di Desa Sungai Alang pada Desember 2024. Faktor risiko utama meliputi rendahnya pengetahuan gizi, pemberian ASI yang tidak optimal, minimnya partisipasi di posyandu dan Bina Keluarga Balita, serta tingginya paparan asap rokok. Masalah mendasar terletak pada pola asuh yang kurang optimal akibat minimnya keterlibatan ayah, yang umumnya masih dipandang sebatas pencari nafkah. Sebagai upaya solutif, Program Ayah Garda Depan dilaksanakan di Desa Sungai Alang dengan tujuan mentransformasi peran ayah menjadi mitra aktif dalam pengasuhan anak. Program ini mencakup sosialisasi, konseling, KIE, pembentukan Komunitas Ayah Berkelas, pemilihan role model ayah, mentoring, serta monitoring dan evaluasi. Intervensi difokuskan pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan komitmen ayah dalam mendukung ibu dan pengasuhan anak. Hasil kegiatan menunjukkan mayoritas peserta telah memiliki pengetahuan baik sejak awal, sehingga tidak terdapat perbedaan signifikan antara pretest dan posttest pengetahuan (p=0,625). Hal ini mengindikasikan bahwa tantangan utama bukan terletak pada aspek pengetahuan, melainkan pada transformasi sikap dan perilaku nyata dalam praktik pengasuhan. Oleh karena itu, intervensi yang lebih intensif, berulang, dan berbasis komunitas masih sangat diperlukan agar tercapai perubahan perilaku yang berkelanjutan. Rekomendasi diarahkan pada pendampingan berkelanjutan, integrasi dengan posyandu dan BKB, penyediaan media edukasi praktis, serta kolaborasi lintas sektor, agar program ini berkelanjutan dan berkontribusi pada penurunan stunting.
Pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan sampah organik di desa Aranio RT.01 kabupaten Banjar Kalimantan Selatan Putri, Andini Octaviana; Muthaharramadhan, Erlangga; Adzra, Anita Salsabilla Aprilia; Assyfa, Arina Alifia Nur; Putri, Che Che Rinda
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.23345

Abstract

Abstrak Kebersihan lingkungan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia dan menjadi fokus dalam ilmu kesehatan. Lingkungan yang bersih dan sehat harus bebas dari kotoran seperti debu, sampah, dan bau agar terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh mikroba, virus, bakteri, dan patogen lainnya. Kegiatan sehari-hari masyarakat menyebabkan bertambahnya sampah yang menumpuk, sementara sikap acuh tak acuh terhadap sampah mencemari lingkungan. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan jumlah timbunan sampah di Indonesia terus meningkat, dengan sebagian besar terdiri dari sampah organik dan plastik. Sampah organik, terutama dari rumah tangga, menjadi jenis sampah yang dominan. Penanganan sampah organik masih belum optimal, dengan sebagian besar dibuang secara tidak tepat, mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kurangnya tempat pembuangan sampah yang memadai, rendahnya kesadaran dan kemauan masyarakat untuk mengelola sampah, serta minimnya pemahaman akan manfaat dan keengganan memanfaatkan kembali sampah semakin memperburuk kondisi lingkungan. Hasil diagnosa komunitas di Desa Aranio RT. 01 menunjukkan masih banyak rumah tangga yang membuang sampah secara tidak tepat, disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan jarak yang jauh ke tempat pembuangan sampah. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pengelolaan sampah yang lebih baik, termasuk pendekatan seperti penggunaan Eco-enzyme. Melalui program pengabdian masyarakat EcoGrow di Desa Aranio RT.01, dilakukan sejumlah kegiatan termasuk penyuluhan, pelatihan pembuatan Eco-enzyme dan hidroponik, pembentukan komunitas, serta monitoring dan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat terkait pengelolaan sampah setelah program dilaksanakan. Melalui kolaborasi antara komunitas dan pemerintah setempat, upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat terwujud. Kata kunci: lingkungan; sampah; eco-enzyme; pengelolaan; komunitas. Abstract Environmental cleanliness is an important part of human life and is a focus in the field of health sciences. A clean and healthy environment must be free from dirt such as dust, waste, and odor to avoid various diseases caused by microbes, viruses, bacteria, and other pathogens. Daily activities of the community lead to an accumulation of waste, while an indifferent attitude towards waste pollutes the environment. Data from the Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan shows that the amount of waste piles in Indonesia continues to increase, with the majority consisting of organic and plastic waste. Organic waste, especially from households, is the dominant type of waste. The handling of organic waste is still not optimal, with the majority being disposed of improperly, resulting in negative impacts on the environment and public health. The lack of adequate waste disposal facilities, low awareness and willingness of the community to manage waste, as well as the limited understanding of the benefits and reluctance to reuse waste, further exacerbate environmental conditions. The community diagnosis results in Desa Aranio RT. 01 indicate that many households do not dispose of waste properly, due to lack of awareness and the distant location of waste disposal sites. To address this issue, better waste management is needed, including approaches such as the use of Eco-enzymes. Through the EcoGrow community service program in Desa Aranio RT.01, several activities are carried out including education, training in Eco-enzyme and hydroponic production, community formation, as well as monitoring and evaluation. Evaluation results indicate an increase in knowledge and attitudes of the community regarding waste management after the program implementation. Through collaboration between the community and local government, efforts for sustainable and environmentally friendly waste management can be realized. Keywords: environment; waste; eco-enzyme; management; community.