Ma’im, Risandi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH PENERAPAN SMART ASN DAN KOMPETENSI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA SEKRETARIAT DAERAH KOTA GORONTALO Ma’im, Risandi; Yantu, Irwan; Biki, Syamsul B.
JAMBURA: Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Vol 7, No 3 (2025): JIMB - VOLUME 7 NOMOR 3 JANUARI 2025
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37479/jimb.v7i3.29962

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana antara Smart ASN dan kompetensi terhadap Employee Engagement pada kantor Sekretariat Daerah Kota Gorontalo. Penelitian ini melibatkan sebanyak 45 orang responden yang ditentukan menggunakan metode random sampling. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner (angket). Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan alat bantu analisis menggunakan Statistical Program For Social Sciene (SPSS) Versi 26. Berdasarkan hasil analisis Koefisien determinasi R square sebesar 0,612 atau 61,2% artinya dapat disimpulkan bahwa 61,2% variabel Employee engagement dapat di jelaskan oleh Smart ASN dan kompetensi. Sedangkan 39,8% lainya dipengaruhi dan dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. Dan pada hasil uji t-hitung untuk variabel Smart ASN sebesar 2,230 dari t-tabel 2,005 dengan nilai sig 0,030 0,05. Hal ini menunjukan bahwa Smart ASN berpengaruh signifikan terhadap Employee Engagement, sedangkan untuk variabel kompetensi uji t-hitung sebesar 4,482 dari t-tabel 2,005 dengan nilai sig 0,0000,05 yang berarti terdapat pengaruh antara kompetensi terhadap Employee Engagement. Instansi perlu mengembangkan program pelatihan yang fokus pada peningkatan kompetensi ASN, termasuk keterampilan teknis dan manajerial, untuk memastikan pegawai siap menjalankan tugas. Selain itu, mendorong penggunaan teknologi yang mendukung kolaborasi antar tim akan memfasilitasi inovasi. Membangun budaya organisasi yang menghargai pengajuan ide pegawai serta memfasilitasi interaksi antara atasan dan bawahan melalui mentoring akan meningkatkan kepercayaan dan dukungan, sehingga memperkuat tingkat keterlibatan pegawai.