Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PERNIKAHAN DINI, PENGETAHUAN IBU, DAN POLA PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI DESA PRINGGABAYA KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Ugik Muliana; Sugianto Prajitno; Ali Sukmajaya; Nisia Putri Rinayu
Indonesian Journal of Health Research Innovation Vol. 2 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Health Research Innovation
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/6mf8bg27

Abstract

Stunting merupakan suatu keadaan dimana seorang anak tidak mempunyai tinggi badan atau tinggi badan yang sesuai dengan usianya. Stunting merupakan indikator yang baik untuk mendeteksi malnutrisi jangka panjang pada anak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan linear. Terjadinya stunting  dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: Pernikahan dini, pengetahuan ibu dan kebiasaan makan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kejadian stunting dengan pernikahan dini, pengetahuan ibu, dan pola  makan  di Desa Pringabaya, Kecamatan Pringabaya, Provinsi Lombok Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional dan desain cross-sectional. Sebanyak 96 sampel digunakan dalam penelitian ini, yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. Survei dilakukan pada bulan September 2024 di Desa Pringabaya, Kecamatan Pringabaya, Kabupaten Lombok Timur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji chi-square dengan nilai signifikansi p<0,05. Analisis univariat menunjukkan bahwa 54 (56,3%) anak menderita stunting, 69 (71,9%) responden menikah  dini, dan 64 (66,7%) responden menderita stunting tentang pola makan. Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pernikahan dini dengan stunting dengan nilai p value 0.001 (PR: 4.891, 95% CI: 1.957-12.226). Terdapat pula hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan kejadian stunting dengan p-value 0.001 (PR: 6.250, CI 95%: 2.476-15.774). Terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku gizi dengan kejadian stunting dengan nilai p value 0,001 (PR 2,640; CI 95%: 1,526-4,568). Terdapat hubungan antara pernikahan dini, pengetahuan ibu, kebiasaan makan dengan kejadian stunting di Desa Pringgabaya Kecamatan Pringgabaya Provinsi Lombok Timur.
Jejuno-Ileal Atresia: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mortalitas Sugianto Prajitno
Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2025): November 2025
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/sehatrakyat.v4i4.5740

Abstract

Jejuno-ileal atresia (JIA) is one of the leading causes of neonatal bowel obstruction. Over the last decade, mortality has decreased, with recent studies reporting a mortality rate of 11%. This study aimed to evaluate factors affecting mortality among patients with JIA. A retrospective cross-sectional study was conducted on all JIA patients admitted between January 2019 and December 2024. Demographic variables including gestational age (prematurity ≤36 weeks), birth weight (low birth weight/LBW ≤2,500 grams), sepsis, and location of atresia were analyzed in relation to mortality using Chi-square and logistic regression tests. Thirty neonates (15 boys and 15 girls) were included. Primary anastomosis was performed in 18 patients (60%), while 12 patients (40%) underwent stoma formation. The mean time to achieve full enteral feeding was 10.23 days (range 6–35 days). Mortality occurred in 17 of 30 patients (56.7%), of which 9 were premature, 11 were LBW, and 13 had sepsis. Jejunal atresia was found in 8 patients with 5 deaths, while ileal atresia was present in 22 patients with 12 deaths. Sepsis showed a significant association with mortality (p= 0.030), and combined LBW and prematurity were also significantly associated (p= 0.010). Multivariate analysis revealed that LBW and prematurity were independent predictors of mortality. In conclusion, while sepsis was significantly associated with mortality in univariate analysis, LBW and prematurity emerged as significant predictors in multivariate analysis.