Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMODELAN ELEVASI DAN KECEPATAN BANJIR PADA TIKUNGAN LUAR DEKAT OUTLET BANGUNAN GORONG-GORONG BBA.4B DAERAH IRIGASI BUMI AGUNG Sultan , Masri Nur; Widyawati, Ratna; Despa, Dikpride; Purba, Aleksander; Habibi , Budi Muhammad; Fitra, Rifandy
Jurnal Rekayasa Lampung Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrl.v2i2.26

Abstract

Daerah irigasi Way Bumi Agung adalah salah satu daerah irigasi kewenangan pusat yang terletak di Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lampung. Jaringan pada daerah irigasi ini putus pada tahun 2016 akibat terjadinya longsoran pada bangunan gorong – gorong Bba.4b yang berada dibawah saluran primer Sta 02+850. Salah satu penyebab terjadinya longsor diduga karena adanya banjir dan aliran air yang cepat pada tititk tinjauan yaitu posisi Tikungan luar Sungai Way Abung dekat dengan outlet dari bangunan Bba.4b. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensimulasikan elevasi muka air dan kecepatan air pada saat banjir diposisi tinjauan serta mengetahui pengaruh kondisi banjir terhadap proses terjadinya longsor Bangunan Bba.4b. Penelitian ini memodelkan secara numerik skenario banjir Q25 pada Sungai Way Abung dari hilir Bendung Bumi Agung sampai dengan posisi titik tinjauan. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan metode unsteady flow dengan bantuan perangkat lunak HEC- RAS 1D. Hasil pemodelan berupa elevasi muka air banjir kemudian diplot pada penampang melintang Bangunan Bba.4b sehingga diperoleh posisi elelvasi muka air banjir pada posisi dekat Outlet Bangunan Bba.4b. Hasil simulasi elevasi muka air serta kecepatan air pada kondisi banjir diposisi titik tinjauan adalah 54.56 m dan 0.76 m/s. Elevasi muka air banjir tersebut masih dibawah elevasi dasar outlet bangunan Bba.4b namun karena kecepatan air yang terjadi masih tergolong cepat, maka resiko pengikisan tanah yang dapat meyebabkan longsornya saluran irigasi tetap masih ada. Untuk memperkuat analisis maka perlu dilakukan kajian terkait jenis tanah yang ada serta tingkat kepekaannya terhadap erosi atau pengikisan.