Penelitian ini penting dilakukan mengingat Kecamatan Masamba merupakan wilayah yang kerap terdampak banjir, sehingga diperlukan informasi spasial yang akurat untuk mendukung upaya mitigasi bencana secara tepat dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat potensi kerawanan banjir di wilayah Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, dengan menggunakan pendekatan overlay dalam Sistem Informasi Geografis (SIG). Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran kualitatif dan kuantitatif dengan desain deskriptif untuk menggambarkan kondisi kerawanan banjir di Kecamatan Masamba secara rinci. Data yang dianalisis mencakup elemen geografis seperti topografi, penggunaan lahan, curah hujan, jenis tanah, elevasi, dan kerapatan sungai. Setiap parameter diklasifikasikan berdasarkan tingkat kerawanannya dan kemudian diproses secara spasial menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.8 dan QGIS. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Seluruh data kemudian diolah menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) melalui proses digitalisasi dan analisis spasial guna menghasilkan peta kerawanan banjir yang akurat dan informatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai skoring terendah adalah 1,9 dan tertinggi 4,4. Skor tersebut kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori tingkat kerawanan banjir, yaitu: rendah (1,9–2,73), sedang (2,73–3,56), dan tinggi (3,56–4,4). Wilayah dengan tingkat kerawanan rendah ditunjukkan dengan warna hijau dan tersebar di Desa Lero, Sumilin, Lantang Tallang, Balebo, dan Sepakat. Daerah yang tergolong cukup rawan ditandai dengan warna kuning, meliputi sebagian wilayah Desa Kamiri dan Pincara. Sementara itu, kawasan dengan kerawanan tinggi yang ditandai warna merah, meliputi bagian selatan Kecamatan Masamba, mencakup Kelurahan Masamba, Bone, Kappuna, Baliase, Kasimbong, serta desa seperti Pombakka, Rompu, Pandak, Lapapa, Laba, Pongo, Toradda, dan sebagian Kamiri serta Pincara. Peta hasil overlay ini memberikan informasi visual yang akurat untuk mendukung perencanaan penanggulangan bencana secara lebih efektif.