Ratna Kumala Dewi, Anak Agung Istri
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Measuring Innovative Work Behavior Intention Through Experimental Vignette Method: The Role of Cognitive Diversity and Psychological Safety: [Mengukur Intensi Perilaku Kerja Inovatif Melalui Metode Vignette: Peran Keragaman Kognitif dan Rasa Aman Psikologis] Ratna Kumala Dewi, Anak Agung Istri; Etikariena, Arum
ANIMA Indonesian Psychological Journal Vol 39 No 1 (2024): ANIMA Indonesian Psychological Journal (Vol. 39, No. 1, 2024)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/aipj.v39i1.5775

Abstract

Innovation is required to create new inventions to maintain company’s excellence in its field. In the individual level, the innovative work behavior in the workplace is a complex behavior that consists of three different stages. Innovative work behavior is a high-risk activity and not always conducted, so intention is the closest factor to predict innovative work behavior. Cognitive diversity and psychological safety turn out to play a role in the emergence of innovative work behavior intention. However, the results of studies on the two variables are still inconsistent. Utilizing experimental vignette method (EVM), this study aims to investigate the effect of cognitive diversity and psychological safety in predicting innovative work behavior intention. A randomized 2x2 factorial design was conducted on 266 manufacturing employees around the Jakarta area. Participants were randomly divided into four groups and instructed to read a narrative text about a meeting. Innovative work behavior intention was measured using questionnaire. The 2x2 factorial ANOVA results showed that cognitive diversity and psychological safety had a significant effect on innovative work behavior intention. Furthermore, cognitive diversity has an interaction effect with psychological safety. A positive and safe working environment for employees is important so they can show innovative work behavior that impacts company’s productivity. Inovasi sangat dibutuhkan untuk dapat menciptakan terobosan baru guna mempertahankan keunggulan di bidangnya. Pada level individu, istilah perilaku kerja inovatif merupakan perilaku kompleks yang terdiri dari tiga tahapan perilaku yang berbeda. Perilaku kerja inovatif merupakan aktivitas yang tidak selalu dilakukan dan memiliki risiko yang tinggi, sehingga dalam hal ini intensi merupakan faktor terdekat untuk memprediksi perilaku kerja inovatif. Keberagaman kognitif serta keamanan psikologis ternyata berperan dalam kemunculan intensi perilaku kerja inovatif. Walaupun demikian, studi terkait kedua hal tersebut menunjukkan hasil yang belum konsisten. Dengan menggunakan experimental vignette method (EVM), studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara keragaman kognitif dan rasa aman psikologis dalam memprediksi kemunculan intensi perilaku kerja inovatif. Studi desain faktorial 2x2 dilakukan terhadap 266 karyawan yang bekerja di sektor manufaktur yang berada di area Jakarta dan sekitarnya. Peserta dibagi secara acak menjadi empat grup dan diminta untuk membaca narasi teks dengan berlatar situasi rapat. Intensi perilaku kerja inovatif diukur menggunakan kuesioner. Hasil ANOVA faktorial 2x2 menunjukkan bahwa keragaman kognitif dan rasa aman psikologis terbukti memiliki pengaruh terhadap intensi perilaku kerja inovatif. Selain itu, keragaman kognitif memiliki efek interaksi dengan rasa aman psikologis. Lingkungan kerja yang positif dan aman adalah penting agar karyawan dapat menampilkan perilaku kerja inovatif yang berdampak pada produktivitas perusahaan.