Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor produksi usahatani padi sawah dalam upaya peningkatan produksi padi pada program strategi nasional Food Estate di Kalimantan Tengah. Faktor-faktor produksi yang digunakan petani seperti lahan(X1), benih(X2), kapur(X3), pupuk(X4), pestisida(X5), tenaga kerja(X6) dan alsintan(X7), serta variabel dummy seperti sistem tanam(D1), dan pola tanam(D2) berpengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap hasil produksi padi sawah dilahan Food Estate Desa Belanti Siam. Dimana hasil uji F menunjukkan nilai Fhitung sebesar 6.373> Ftabel 1,966 dengan signifikansi 0,000<0,05. Secara parsial faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi padi sawah dilahan Food Estate sebanyak 4 (empat) variabel bebas dengan tingkat signifikan < 0,05 dengan tingkat kesalahan 95% yaitu lahan(X1), benih(X2), kapur(X3), pupuk(X4). Sedangkan 5 (Lima) variabel bebas lainnya dalam penelitian ini tidak berpengaruh secara parsial atau tidak signifikan terhadap hasil Produksi Padi Sawah di Lahan Food Estate Desa Belanti Siam seperti pestisida(X5), tenaga kerja(X6), alsintan(X7), dummy sistem tanam(D1), dummy pola tanam(D2) dengan tingkat signifikan >0,05. Petani yang mengusahakan usahatani padi sawah dilahan Food Estate tergolong efisien secara teknis dalam menggunakan faktor-faktor produksi dengan cut-off value >0,70, bahwa rata-rata produktivitas yang dicapai adalah sekitar 96,5% dari frontier. Secara individual hanya 88 petani yang tergolong efisien secara teknis dalam pengunaan faktor-faktor produksi. Hasil produksi padi di Kabupaten pulang pisau pada tahun 2022 sebayak 61,307 lebih kecil dari tahun 2021. Begitu pula di kecamatan pandih batu hasil produksi padi tahun 2022 lebih kecil dibandingkan tahun 2022. Faktor yang mempengaruhi efek inefisiensi yaitu Lama pendidikan dan usia petani. Sedangkan efek inefisiensi pengalaman berusahatani tidak menjamin dapat menurunkun inefisiensi.