Benih srikaya (Annona squamosa L.) mengalami dormansi karena memiliki kulit tebal, keras sehingga bersifat impermeabel terhadap air dan gas yang menghambat perkecambahan. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh skarifikasi fisik dan kimiawi benih terhadap perkecambahan dan pertumbuhan bibit srikaya. Penelitian ini merupakan percobaan laboratorium dan lapangan dengan rancangan acak lengkap (RAL) pada pembenihan dan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) pada pembibitan. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu: S0: tanpa perlakuan apapun, S1: Pengamplasan ujung benih, S2: Pengamplasan perut benih, S3: Pengamplasan pangkal benih, S4: Perendaman H2SO4 20%, S5: Perendaman H2SO4 30%, S6: Perendaman dengan air panas 100°C, S7: Perendaman dengan air panas 80°C, S8: Perendaman dengan air panas 60°C. Data hasil pengamatan dianalisis dengan Analisis of Variance (ANOVA) taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji Scott-Knott.Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik adalah skarifikasi pengamplasan pada perut benih (S2) yang memiliki nilai optimal pada seluruh variabel pengamatan. Perlakuan skarifikasi kimia dengan perendaman asam sulfat (H2SO4) konsentrasi 20% (S4) dapat meningkatkan perkecambahan dan pertumbuhan bibit srikaya (Annona squamosa L.) dibandingkan dengan perlakuan S0 pada variabel pengamatan daya berkecambah, kecepatan berkecambah dan jumlah daun. Perlakuan skarifikasi fisik perendaman dengan air panas 60°C (S8) dapat meningkatkan perkecambahan dan pertumbuhan bibit srikaya (Annona squamosa L.) dibandingkan dengan perlakuan S0 pada variabel pengamatan daya berkecambah, kecepatan berkecambah dan jumlah daun.