Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Daya Bunuh Hand Sanitizer Berbahan Aktif Alkohol 59% dalam Kemasan Setelah Penggunaan Berulang terhadap Angka Lempeng Total (ALT) Walidah, Isnaeni; Supriyanta, Bambang; Sujono, Sujono
Jurnal Teknologi Laboratorium Vol 3 No 1 (2014): 2014 (1)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.786 KB)

Abstract

Kebersihan merupakan tahap awal untuk menjaga pola hidup sehat dan terhindar dari penyakit. Pencegahan penyebaran penyakit salah satunya adalah dengan mencuci tangan menggunakan antiseptik hand sanitizer. Hand sanitizer berbahan aktif alkohol 40 – 80% mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Tetapi pemakaian hand sanitizer yang tidak langsung habis akan mempengaruhi kualitas hand sanitizer Penggunaan berulang hand sanitizer akan mempengaruhi kemampuan bahan aktif dalam membunuh kuman karena alkohol sebagai bahan aktif pada hand sanitizer memiliki sifat yang mudah menguap. Tujuan penelitian untuk mengetahui daya bunuh hand sanitizer berbahan aktif alkohol 59% dalam kemasan setelah penggunaan berulang terhadap angka lempeng total. Metode penelitian analitik observasional, menggunakan 10 responden yang diuji angka lempeng total pada tangan setelah penggunaan berulang hand sanitizer dari volume 50 ml sampai dengan ± 25 ml dan dari volume ± 25 ml sampai dengan ± 12,5 ml. Hasil penelitian menunjukkan daya bunuh hand sanitizer berbahan aktif alkohol 59% dalam kemasan setelah penggunaan berulang dari volume 50 ml sampai volume ± 25 ml sebesar 21,38%. Sedangkan daya bunuh hand sanitizer pada penggunaan berulang hand sanitizer dari volume ± 25 ml sampai dengan volume ± 12,5 ml sebesar 15,83%. Ada pengaruh penggunaan berulang hand sanitizer berbahan aktif alkohol 59% dalam kemasan terhadap jumlah angka lempeng total
Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Salam (Eugenia polyantha Wight.) Terhadap Kadar Kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) Serum Tikus Putih (Rattus norvegicus) Hiperkolesterolemia Afrilliani, Dyah Ari; Supriyanta, Bambang; Rahayu, Muji
Jurnal Teknologi Laboratorium Vol 3 No 2 (2014): 2014 (2)
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.42 KB)

Abstract

High levels of LDL cholesterol can lead to heart disease because of clogging and hardening of the arteries. One of the medicinal plants that can reduce levels of LDL cholesterol in the blood is a bay leaf. The content of flavonoids and tannins in the bay leaves serves to lower levels of fat and cholesterol in the blood. This study aims to determine the effect of decoction of bay leaves (Eugenia polyantha Wight.) to the decrease LDL cholesterol level in mice (Rattus norvegicus) with hypercholesterolemia. This study is purely experimental research with Pre and Post Test With Control Group Design, using 25 white rats as experimental animals were divided into five groups, which are the positive control group, three treatment groups and the comparison group. LDL cholesterol levels were measured by the method of Precipitation Reagent For In Vitro Determination of LDL cholesterol with the CHOD-PAP by photometric systems. Data were analyzed descriptively and statistically using One Way ANOVA test and t-test independent sample. Descriptive analysis found the percentage of the decrease of serum LDL cholesterol levels in mice of hypercholesterolemia at doses 0.18 gram/200 gram of weight was 25.96%, at dosess 0.27gram/200 gram of weight was 23:45%, and at doses 0.36 gram/200 gram of weight was 35.94%. Results of One Way ANOVA test showed a significance of 0.000 which means there is the effect of decoction of bay leaves to the decrease of LDL cholesterol levels in mice with hypercholesterolemia. T-test results found that the decoction of bay leaves at doses 0.36 gram/200 gram of weight lowers LDL cholesterol levels were comparable with administration of simvastatin at doses 0.18 mg/200 gram of weight (P > 0.05).The conclusion of this research was the decoction of bay leaves may lower serum LDL cholesterol levels in hypercholesterolemic mice with percentage of 25.96% at doses 0.18 gram/200 gram of weight, 23:45% at doses 0.27 gram/200 gram of weight, and 35.94% at doses 0.36 gram/200 gram of weight. The decoction of bay leaves at doses 0.36 gram/200 gram of weight may lower LDL cholesterol levels which comparable with administration of simvastatin at doses 0.18 mg/200 gram of weight (p > 0.05).
Liofilisasi Hemolisat Packed Red Cell Limbah Darah Palang Merah Indonesia dengan Penambahan Lioprotektan sebagai Alternatif Standar Hemoglobin Supriyanta, Bambang; Rahmawati, Ullya; Martsiningsih, Martha Atik; Pudyastuti, Rita Rena
Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) Vol 14 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) November 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32695/jkt.v14i2.509

Abstract

Lyophilization of PRC waste added with 20% sucrose as lyoprotectant. This study aimed to create an alternative Hb standard, replacing the manufacturer's Hb standard. This study used an experimental with pre and posttest without control group design. PMI blood waste PRC was processed into hemolysate, added with lyoprotectant, lyophilized, checked Hb levels using the Cyanmethemoglobin method as a grouppre test, stored at 4OC for six months, checked Hb levels with the Cyanmethemoglobin method as a grouppost test. Homogeneity Test and Stability Test were carried out according to ISO 13528:2015. The average Hb level of PRC lyophilisate before storage (Xr)=15.06 g/dl, obtained Ss≤0.3σpt, so that it was declared homogeneous according to the homogeneous acceptability value according to ISO 13528: 2015. After being stored for six months at 4OC, the average level of Hb lyophilisate PRC (Yr) =14,68 g/dl, obtained |Xr-Yr| ≤ 0.3σpt so that it was declared stable according to the stable acceptability value according to ISO 13528: 2015. Hb levels of PRC lyophilisate were stated to be homogeneous and stable for six months. Hb standard from PRC lyophilisate can be used as an alternative to commercial Hb standard.
PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK PADA JAMUR Metarhizium anisopliae UNTUK PENGENDALIAN URET Lepidiota stigma Pada Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale) solichah, chimayatus; Puspitasari, Dena Aisyah; Poerwanto, Mofit Eko; Supriyanta, Bambang; Hardiastuti, Siwi
Jurnal Agrivet Vol 30, No 1 (2024): AGRIVET
Publisher : UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metarhizium anisopliae dengan penambahan bahan organik digunakan sebagai pengendali hama uret Lepidiota stigma dan sekaligus sumber nutrisi M. anisopliae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh penambahan berbagai macam bahan organik pada jamur M. anisopliae untuk mengendalikan hama uret L. stigma pada tanaman jahe merah. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan UPN “Veteran” Yogyakarta Sempu, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 2 faktor + 1 kontrol dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah dosis M. anisopliae yaitu 10 g/ 3 kg media tanam, 20 g/ 3 kg media tanam, dan 30 g/ 3 kg media tanam. Faktor yang ke dua adalah jenis bahan organik yaitu pupuk kascing, pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran kambing. Data dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) Kontras Orthogonal dengan taraf 5%, dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis M. anisopliae 30 g/ 3 kg media tanam merupakan dosis yang paling baik dalam meningkatkan mortalitas uret, bobot segar akar dan volume akar serta menekan kerusakan akar tanaman jahe merah. Penambahan pupuk kotoran sapi dan kotoran kambing mampu meningkatkan mortalitas uret dan menekan kerusakan akar tanaman jahe merah. 
PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK PADA JAMUR Metarhizium anisopliae UNTUK PENGENDALIAN URET Lepidiota stigma Pada Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale) solichah, chimayatus; Puspitasari, Dena Aisyah; Poerwanto, Mofit Eko; Supriyanta, Bambang; Hardiastuti, Siwi
Jurnal Agrivet Vol 30 No 1 (2024): AGRIVET
Publisher : UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/agrivet.v30i1.12199

Abstract

Metarhizium anisopliae dengan penambahan bahan organik digunakan sebagai pengendali hama uret Lepidiota stigma dan sekaligus sumber nutrisi M. anisopliae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh penambahan berbagai macam bahan organik pada jamur M. anisopliae untuk mengendalikan hama uret L. stigma pada tanaman jahe merah. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan UPN “Veteran” Yogyakarta Sempu, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 2 faktor + 1 kontrol dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah dosis M. anisopliae yaitu 10 g/ 3 kg media tanam, 20 g/ 3 kg media tanam, dan 30 g/ 3 kg media tanam. Faktor yang ke dua adalah jenis bahan organik yaitu pupuk kascing, pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran kambing. Data dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) Kontras Orthogonal dengan taraf 5%, dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis M. anisopliae 30 g/ 3 kg media tanam merupakan dosis yang paling baik dalam meningkatkan mortalitas uret, bobot segar akar dan volume akar serta menekan kerusakan akar tanaman jahe merah. Penambahan pupuk kotoran sapi dan kotoran kambing mampu meningkatkan mortalitas uret dan menekan kerusakan akar tanaman jahe merah. 
PENDUGAAN PARAMETER GENETIK BEBERAPA GENOTIPE TANAMAN CABAI RAWIT PUTIH (Capsicum frutescens L.) GENERASI F2 Hanif, Muhammad Arkanuddin; Wahyurini, Endah; Supriyanta, Bambang; Suryawati, Ami
Jurnal Agrivet Vol 31 No 2 (2025): AGRIVET (on progress)
Publisher : UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/agrivet.v31i2.14543

Abstract

Cabai rawit putih (Capsicum frutescens L.) merupakan komoditas yang memiliki permintaan tinggi. Salah satu usaha untuk memenuhi permintaan tersebut adalah dengan meningkatkan produktivitas tanaman cabai melalui pemuliaan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai heritabilitas dan koefisien keragaman genetik juga untuk mengetahui genotipe tanaman cabai rawit putih yang berpotensi dijadikan materi genetik generasi F3. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan meliputi 9 genotipe cabai rawit putih generasi F2 yaitu P6P7-1, P6P7-5, P6P7-7, P6P7- 8, dan P6P7-9. Data hasil pengamatan diolah menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dilanjutkan dengan uji Scott-Knott taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan nilai KKG tinggi pada variabel tinggi insidensi penyakit gemini. Nilai heritabilitas tinggi terdapat pada variabel umur berbunga dan insidensi penyakit virus gemini. Genotipe yang paling berpotensi untuk dijadikan materi genetik generasi F3 adalah P6P7-1.
ESTIMATION OF DIVERSITY AND GENETIC PARAMETERS OF TEN GENOTIES OF LARGE CHILE (Capsicum annuum L) Lagiman, Lagiman; Supriyanta, Bambang
Journal TECHNO Vol. 7 No. 2 (2021): November
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogayakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/journal techno.v7i2.6229

Abstract

Chili (Capsicum annuum L.) is one of the horticultural commodities that have high economic value which is used as vegetables or cooking spices, industrial raw materials, and has export opportunities. The development of superior chili varieties requires a large variety of germplasm that can be used as parents to be crossed with each other to obtain new superior traits. One of the efforts to determine the diversity of plants is to characterize the morphology and production. The purpose of this study was to obtain distinguishing characters among ten genotypes of large chilies, to determine the value of genetic parameter estimators for several genotypes of large chilies and to identify important characters that influence the yield of large chili genotypes. The study was a single factor field experiment in the form of 10 large chili genotypes arranged in a Randomized Completely Block Design (RCBD) with 3 blocks as replication. Genotypes of large chili are: Pilar, Arimbi, Baja, Panex, Forever, Columbus, Gada, Dewa, Rengku, Beautiful. Observation variables are plant height, stem diameter, number of leaves, width of leaves,  leng of leaves, flowering age, harvest age,  fruit length,   fruit weight per plant, fruit diameter, and weight of fruit.. Chili characters that show high genetic diversity are leaf width, while high phenotypic diversity is in fruit weight parameters. High heritability values were found in the characters of flowering age, harvest age, and fruit diameter.
Comorbid Description and Neutrophil Lymphocyte Ratio in COVID-19 Patients (Suspect and Confirmed Patients) Widada , Subrata Tri; Martsiningsih, Marta Atik; Supriyanta, Bambang; Sistiyono; Suyana; Nuryani, Siti; Setiawan, Budi; Sulistyowati, Dwi; Muji Rahayu
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 20 No 2 (2022): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/infokes.Vol20.Iss2.1002

Abstract

Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) is a laboratory available as a marker used for the evaluation of systemic inflammation, NLR is a significant predictor and is a critical prognosis for COVID-19 infection and can serve as a useful factor to reflect the intensity of the imbalance of inflammation and immune response in COVID-19 patients. This study aims to determine the difference in NLR values in negative and confirmed COVID-19 patients and description for comorbid for both. This study is an analytic observational study with a cross-sectional design. The study sample was 423 suspected COVID-19 patients at hospitals in Cilacap district for the period in March – October 2020. The data obtained were analyzed descriptively and using the fisher-exact test. In these results from suspected patients with negative COVID-19, lung illness were present 31.8%, viral infections 22.9%, other respiratory disorders 6.1%, diabetes mellitus 4.7%, and anemia 4.7%. Whereas suspected patients with confirmed COVID-19 were, without comorbid diseases (40.2%), lung disease (12.4%), diabetes mellitus (7.7%), hypertension (6.2%), and other respiratory illnesses (5.2%). The mean of NLR in confirmed patients is 3.57 but not any difference between negative and confirmed patients COVID-19, but there’s any a relationship between NLR and ARDS conditions.
METODE SKARIFIKASI FISIK DAN KIMIAWI BENIH TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT SRIKAYA (Annona squamosa L.) Zinji, Sya'dun; Supriyanta, Bambang; Kasim, M Husain; Suryawati, Ami
Jurnal Agrivet Vol 30 No 2 (2024): AGRIVET
Publisher : UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/agrivet.v30i2.12073

Abstract

Benih srikaya (Annona squamosa L.) mengalami dormansi karena memiliki kulit tebal, keras sehingga bersifat impermeabel terhadap air dan gas yang menghambat perkecambahan. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh skarifikasi fisik dan kimiawi benih terhadap perkecambahan dan pertumbuhan bibit srikaya. Penelitian ini merupakan percobaan laboratorium dan lapangan dengan rancangan acak lengkap (RAL) pada pembenihan dan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) pada pembibitan. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu: S0: tanpa perlakuan apapun, S1: Pengamplasan ujung benih, S2: Pengamplasan perut benih, S3: Pengamplasan pangkal benih, S4: Perendaman H2SO4 20%, S5: Perendaman H2SO4 30%, S6: Perendaman dengan air panas 100°C, S7: Perendaman dengan air panas 80°C, S8: Perendaman dengan air panas 60°C. Data hasil pengamatan dianalisis dengan Analisis of Variance (ANOVA) taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji Scott-Knott.Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik adalah skarifikasi pengamplasan pada perut benih (S2) yang memiliki nilai optimal pada seluruh variabel pengamatan. Perlakuan skarifikasi kimia dengan perendaman asam sulfat (H2SO4) konsentrasi 20% (S4) dapat meningkatkan perkecambahan dan pertumbuhan bibit srikaya (Annona squamosa L.) dibandingkan dengan perlakuan S0 pada variabel pengamatan daya berkecambah, kecepatan berkecambah dan jumlah daun. Perlakuan skarifikasi fisik perendaman dengan air panas 60°C (S8) dapat meningkatkan perkecambahan dan pertumbuhan bibit srikaya (Annona squamosa L.) dibandingkan dengan perlakuan S0 pada variabel pengamatan daya berkecambah, kecepatan berkecambah dan jumlah daun.