Menurut WHO (2023), lebih dari 95% penderita diabetes di seluruh dunia merupakan diabetes melitus tipe II, dengan jumlah penderita diperkirakan melebihi 790 juta orang. Diabetes melitus tipe II adalah penyakit metabolic kronis yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi dan resistensi insulin. Stres psikologis dapat mempengaruhi kontrol glikemik, sehingga manajemen stres menjadi bagian penting dalam perawatan. Teknik relaksasi otot progresif merupakan salah satu metode non-farmakologis yang efektif untuk mengurangi stres dan berpotensi menurunkan kadar glukosa darah. Metode jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif melalui pendekatan studi kasus. Sampel penelitian sebanyak 2 orang Diabetes Melitus Tipe II di ruangan Mawar Rumah Sakit Tentara TK IV.01.07.01 Pematangsiantar. penelitian pada Ny. B dilakukan pada tanggal 29 april 2025 dan pada Ny. L dilakukan tanggal 26 Mei 2025. Intrumen penelitian yang digunakan yaitu lember observasi, SOP teknik relaksasi otot progresif, informed consent, dan alat pengukur gula darah (glukometer). Hasil setelah pemberian terapi relaksasi otot progresif selama 3 hari, kadar glukosa darah menurun pada Ny. B dari 249 mg/dl menjadi 213 mg/dl dan pada Ny. L dari 300 mg/dl menjadi 227 mg/dl. Kesimpulan teknik relaksasi otot progresif efektif menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe II. Saran teknik relaksasi otot progresif diharapkan dapat dijadikan sebagai intervensi mandiri keperawatan dalam menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe II.