Kriya Cibiru Sukabumi, sebuah bisnis kecil yang bergerak dalam kerajinan bambu, menghadapi kendala besar dalam pemasaran digital dan penjenamaan produk. Masalah yang ditemukan adalah kurangnya katalog produk yang menarik, tidak memiliki portofolio yang profesional, dan pengelolaan media sosial yang belum maksimal. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemasaran digital melalui tiga langkah utama: pembuatan katalog produk, penyusunan portofolio usaha dalam format cetak dan digital, serta pelatihan pengelolaan media sosial di platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki kemampuan branding dan pemasaran digital mitra, sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan kredibilitas usaha, dan memperkuat daya saing yang berakar pada kearifan lokal. Metodologi yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR), yang menekankan peran aktif mitra dalam setiap fase, mulai dari pengenalan masalah, perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan nyata dalam hal teknis, seperti tersedianya katalog produk menarik dan portofolio yang profesional, serta peningkatan kemampuan mitra dalam membuat dan mengelola konten digital. Dari segi sosial, kegiatan ini berhasil meningkatkan motivasi, rasa percaya diri, dan kesadaran mitra tentang pentingnya transformasi digital untuk memastikan keberlanjutan bisnis. Program ini juga berfungsi sebagai model praktik baik yang dapat ditiru oleh UMKM lain, terutama dalam memanfaatkan strategi pemasaran digital partisipatif untuk memperkuat keberlanjutan bisnis dan pelestarian budaya lokal.