Kristina Hutagalung, Grace
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MANDOK HATA TRADISI PADA MALAM TAHUN BARU ETNIK BATAK TOBA DI KOTA PARAPAT KABUPATEN SIMALUNGUN Kristina Hutagalung, Grace; Puspitawati, Puspitawati
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 5 (2024): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i5.2024.1922-1925

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menjelaskan mengapa tradisi Mandok Hata pada malam tahun baru menjadi  tradisi suku Batak Toba Kristen Protestan di kota Parapat kabupaten Simalungun. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman dan penjelasan secara rinci dan mendalam dalam kata-kata dan bukan dalam angka-angka yang berkaitan dengan suatu fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk mendeskripsikan mengapa Mandok Hata pada malam tahun baru etnik Batak Toba menjadi  tradisi di Kota Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun. Tradisi Mandok Hata  diperkenalkan dan diwariskan secara turun temurun. Hal ini dapat dipahami sebagai sesuatu yang diciptakan, dipraktekkan atau dimaksudkan untuk membentuk suatu bentuk hubungan sosial yaitu keluarga yang menjadi objek dalam sebuah proses transmisi. Pentingnya tradisi tersebut tetap dilaksanakan oleh setiap keluarga Batak Toba beragama Kristen Protestan adalah sebagai pendidikan karakter anak untuk melatih anak agar mampu berbicara di depan orang lain dengan kepercayaan diri lebih meningkat dan mengasah kemampuan anak dalam mengolah kata kata yang akan di ungkapkan dengan baik sehingga diharapkan kedepannya akan lebih mampu cakap dalam berbicara di khalayak umum, kemampuan bekerjasama, keharmonisan keluarga, meningkatkan nilai sosial.Â