Peronika Panjaitan, Sonia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TRADISI SIPULTAK TAON PADA MASYARAKAT ETNIS BATAK TOBA DI DESA RURA TANJUNG KECAMATAN PAKKAT KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Peronika Panjaitan, Sonia; Pasaribu, Payerli
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 12, No 7 (2025): Nusantara : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v12i7.2025.%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan tradisi sipultak taon dan serta alasan mengapa tradisi sipultak taon masih dilaksanakan oleh masyarakat desa Rura Tanjung Kecamatan Pakkat. Jenis Penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori nilai budaya Clyde Kluckhohn. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui observasi non-partisipasi yang dimana penulis berperan sebagai pengamat saja. Selain itu penulis juga melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Adapun hasil penelitian ini ialah tradisi sipultak taon merupakan tradisi budaya yang ada sejak dahulu dan diwariskan secara turun temurun, tradisi ini dilakukan petani padi sebagai bentuk permintaan atau harapan agar apa yang hendak ditanam terhindar dari hama dan membuahkan hasil yang baik. Tradisi ini dilakukan pada saat musim tanam dan sehari sebelum musim panen yang dipimpin oleh Raja ni Huta, masyarakat desa Rura Tanjung percaya bahwa tradisi ini mampu memberikan tahun yang baik sepanjang masa tanam hingga panen pada tanaman padi mereka, apabila mereka tidak melaksanakan tradisi ini maka hasil panen akan buruk. Proses pelaksanaan dalam melakukan tradisi sipultak taon dimulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan marsibale (makan bersama). Adapun alasan masyarakat Rura Tanjung masih melaksanakan tradisi ini antara lain menghargai kepercayaan leluhur, mempertahankan kearifan lokal serta meningkatkan rasa gotong royong.