p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Perkotaan
Michael
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dampak Urbanisasi terhadap Kesehatan Mental di Perkotaan Indonesia dan Peran Intervensi Kefarmasian: Studi Literatur Deka Prismawan; Michael
Jurnal Perkotaan Vol. 15 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/perkotaan.v15i1.5531

Abstract

Urbanisasi di Indonesia telah membawa perubahan signifikan dalam struktur sosial, ekonomi, dan lingkungan kota-kota besar, yang berdampak pada peningkatan prevalensi masalah kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak urbanisasi terhadap kesehatan mental di perkotaan Indonesia dan mengevaluasi peran intervensi farmasi dalam mengatasi kondisi tersebut. Melalui metode pengulasan literatur, ditemukan bahwa faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, lingkungan fisik yang buruk, dan ketimpangan sosial ekonomi berkontribusi terhadap meningkatnya masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan PTSD. Kelompok yang paling rentan adalah anak muda, wanita, dan masyarakat berpenghasilan rendah. Tantangan utama dalam layanan kesehatan mental mencakup rendahnya ketersediaan profesional kesehatan mental dan stigma sosial yang kuat. Apoteker memainkan peran kunci dalam pengelolaan terapi obat, deteksi dini, dan pendidikan pasien, serta membantu mengatasi stigma dan keterbatasan akses layanan kesehatan. Studi menunjukkan bahwa intervensi farmasi yang efektif, termasuk digitalisasi layanan kesehatan mental dan integrasi apoteker dalam tim kesehatan mental, dapat meningkatkan kualitas perawatan dan aksesibilitas layanan di perkotaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan perspektif akademik untuk penyesuaian kebijakan dan strategi efektif guna meningkatkan kualitas kesehatan mental di perkotaan Indonesia.
Penurunan Kualitas Air Reverse Osmosis Selama Penyimpanan Ditinjau dari Kontaminasi Bakteri Daru Seto Bagus Anugrah; Deka Prismawan; Michael; Caitlin Leticia Apin; Alicia Angela Tanoso
Jurnal Perkotaan Vol. 14 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/perkotaan.v14i2.5623

Abstract

Teknologi Reverse Osmosis merupakan salah satu metode untuk mengolah dan memurnikan air agar dapat dikonsumsi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kebersihan air merupakan cara penyimpanannya. Oleh karena itu, akan dilakukan evaluasi salah satu sumber air RO di daerah Jakarta Utara untuk menilai pertumbuhan bakteri dari sumber air tersebut dalam jangka waktu tertentu. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memastikan apakah air RO aman dikonsumsi jika disimpan dalam jangka panjang. Sampel air dibagi menjadi 3 kelompok. Sampel 1 diambil dengan cara steril dan disimpan dalam wadah steril. Sampel 2 ditampung dalam botol lalu dituang ke gelas. Sampel 3 langsung ditampung dalam botol. Profil bakteri dari air RO akan diuji dengan teknik pour plate menggunakan media Nutrient Agar dan pengamatan akan dilakukan pada hari ke-0, 7, dan 11. Untuk sampel 1 tidak ditemukan adanya pertumbuhan bakteri pada hari ke-0, namun terdapat pertumbuhan bakteri pada hari ke-7 dan 11. Untuk sampel 2 dan 3, ditemukan adanya pertumbuhan bakteri mulai dari hari ke-0 sampai 11. Jika sampel 3 dan sampel 2 dibandingkan, dapat diamati bahwa jumlah bakteri pada sampel 3 lebih sedikit dibandingkan sampel 2. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, dapat dilihat bahwa cara penyimpanan sampel dapat mempengaruhi jumlah bakteri. Untuk sampel 3, air langsung disimpan dalam botol saja sedangkan untuk sampel 2, air masih dituang lagi dari botol ke dalam gelas sehingga kemungkinan terjadi kontaminasi silang lebih besar. Lalu, dapat diamati juga bahwa jumlah bakteri yang tumbuh akan semakin banyak seiring berjalannya waktu. Ini dapat terjadi karena wadah sering dibuka tutup sehingga dapat terjadi kontaminasi bakteri dari lingkungan sekitar yang lebih banyak. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa air RO tidak bisa digunakan untuk penyimpanan jangka panjang karena terjadi peningkatan pertumbuhan bakteri sehingga menjadi tidak aman untuk diminum.