Aprisupiati, Aprisupiati
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KECAMATAN RAMBANG KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 2025 Aprisupiati, Aprisupiati; Asiani, Gema; Randana, Prima Cakra
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 8, No 2 (2025): November 2025
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v8i2.3282

Abstract

Dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen kuat untuk menurunkan angka stunting melalui berbagai kebijakan strategis, salah satunya melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021. Meski demikian, prevalensi stunting masih tergolong tinggi, termasuk di Kecamatan Rambang, Kabupaten Muara Enim, yang telah ditetapkan sebagai wilayah prioritas dalam penanganan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor risiko sanitasi serta faktor risiko 4 Terlalu (usia ibu terlalu muda, terlalu tua, jarak kelahiran terlalu dekat, dan jumlah anak terlalu banyak) dengan kejadian stunting pada balita di wilayah tersebut.Penelitian ini menggunakan desain studi kuantitatif dengan metode survei analitik dan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 337 balita yang dipilih secara purposive dari total populasi sebanyak 2.124 balita. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner serta didukung oleh data sekunder dari E-PPGBM Dinas Kesehatan dan Verval KRS dari Dinas PPKB Kabupaten Muara Enim. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square dan regresi logistik berganda.Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara akses terhadap sumber air minum layak (p=0,807) maupun kepemilikan fasilitas buang air besar (p=0,788) dengan kejadian stunting. Sebaliknya, terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu yang tidak ideal (p=0,018) serta jumlah anak yang terlalu banyak (p=0,001) dengan kejadian stunting. Faktor jumlah anak yang terlalu banyak menjadi variabel paling berpengaruh terhadap kejadian stunting (p=0,005; OR=2,646).Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan pendampingan dalam perencanaan kehidupan berkeluarga, edukasi usia ideal kehamilan, serta penguatan program keluarga berencana sebagai strategi pencegahan stunting di wilayah lokus prioritas.