Abstrak. Program penguatan personal well-being bagi guru Bimbingan dan Konseling (BK) di Kota Makassar dirancang untuk menjawab tantangan kesejahteraan psikologis pendidik yang berdampak pada mutu layanan konseling. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk workshop interaktif selama satu hari pada Agustus 2025 di SMA Athirah Kajaolalido, melibatkan 25 guru BK anggota MGBK. Pendekatan yang digunakan bersifat partisipatif–kolaboratif dengan deep learning approach dan tiga aktivitas inti, Know Yourself, Calm Mind, dan Positive Connection serta evaluasi melalui pre–post test dan refleksi kualitatif. Hasil menunjukkan peningkatan yang konsisten pada tiga ranah: (1) pengetahuan konseptual (pemahaman teori kesejahteraan psikologis dan strategi pengelolaan stres berbasis konteks sekolah), (2) sikap reflektif (pergeseran cara pandang tentang keseimbangan tanggung jawab profesional–kesejahteraan pribadi), dan (3) keterampilan regulasi emosi (penerapan mindful breathing dan emotional labeling saat menghadapi tekanan). Dampak praktis yang teramati ialah iklim kerja yang lebih suportif, komunikasi tim BK yang lebih terbuka, serta kolaborasi yang menguat pascapelatihan. Temuan ini menegaskan bahwa intervensi terstruktur yang menggabungkan praktik langsung dan refleksi sistematis efektif meningkatkan kapasitas personal dan profesional guru BK, serta layak direplikasi dengan pendampingan berkelanjutan (peer coaching), pemantauan implementasi, dan evaluasi periodik. Kata kunci: Personal Well-Being; Guru BK; Pelatihan Reflektif; Regulasi Emosi; MGBK