Energi memiliki peran yang sangat vital dalam aktivitas sehari-hari manusia. Hingga saat ini pasokan energi tidak lepas dari elektrifikasi sebagai penunjang kehidupan manusia. Pendistribusian tenaga listrik hingga kini yang belum merata pada setiap daerah mengakibatkan terjadinya kekurangan suplai listrik, terlebih lagi pada daerah yang terpencil sehingga belum terjangkau jaringan PLN. Pondok Afdeling IV PTPN 5 Sei Pagar adalah salah satu daerah terpencil yang mengalami permasalahan deficit energi listrik karena belum masuknya jaringan PLN. PLTD menjadi pembangkit listrik yang saat ini dapat digunakan untuk mensuplai listrin, namun belum bisa mencukupi kebutuhan listrik di tempat ini. Pembangkit listrik hybrid merupakan solusi yang dapat ditawarkan untuk daerah yang mengalami defisit energi. Energi air merupakan salah satu jenis EBT yang potensinya cukup besar untuk dimanfaatkan didaerah ini. Penelitian ini menggunakan metode apung untuk perhitungan debit air. Penelitian ini juga menggunakan Software HOMER Pro untuk analisis teknis maupun ekonomi pembangkit yang dirancang. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa kebutuhan listrik total di Pondok Afdeling IV sebesar 95.757,75 kWh per tahun. Keluaran simulasi juga memperlihatkan bahwa PLTMH memiliki kontribusi sebesar 100% berbanding terbalik dengan PLTS yang memiliki kontribusi 0%. Dalam konfigurasinya PLTMH disusun secara seri dan listrik yang mampu dihasilkan oleh pembangkit adalah 172.299 kWh/tahun yang dapat memenuhi kekurangan listrik yang ada. Dari segi ekonomi, nilai LCOE sebesar Rp. 6.655,89, NPC sebesar Rp. 470.587.100,00, biaya investasi proyek diasumsikan sebagai hibah sehingga proyek layak dilanjutkan.