Soimin, Soimin
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KEBERADAAN HUKUM UU OMNIBUS LAW DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA Soimin, Soimin
Edulaw : Journal of Islamic Law and Yurisprudance Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal EduLaw:Journal of Islamic Law and Yurisprudance
Publisher : Islamic Criminal Law Study Program, Bunga Bangsa Cirebon Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

To initiate the discussion about what is meant by the Omnibus Law, which later became controversial over the government's choice to propose a draft Law on Job Creation submitted to the House of Representatives (DPR), when the draft Omnibus Law draft was still being debated from side of the legal position in the Indonesian legal system. Apart from the debate regarding the policies of the Joko Widodo - KH. Ma`ruf Amin government regarding the Omnibus Law, we need to explore the use and utilization of omnibus law policies in the applicable legal system and the State that uses this concept. Given, the concept of omnibus law in practice is often used by countries that adhere to the “common law” legal system, not countries that adhere to the “civil law” legal system. And how the Indonesian State, which adopts the civil law legal system, applies the concept of the omnibus law policy in its legal system. ABSTRAKSI Untuk mengawali pembahasan tentang apa yang dimaksud dengan Undang-Undang (UU) Omnibus Law, yang kemudian menjadi kontroversial atas pilihan pemerintah untuk mengusulkan rancangan UU tentang Cipta Kerja yang diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), ketika draft rancangan UU Omnibus Law masih diperdebatkan dari sisi kedudukan hukum di dalam sistem hukum Indonesia. Terlepas dari perdebatan mengenai kebijakan pemerintahan Joko Widodo – KH. Ma`ruf Amin mengenai UU Omnibus Law perlu kita telusuri penggunaan dan pemanfaatan kebijakan omnibus law di dalam sistem hukum yang berlaku dan Negara yang menggunakan konsep tersebut. Mengingat, konsep omnibus law di dalam praktek pada dasarnya, sering digunakan oleh Negara yang menganut sistem hukum “common law”, bukan Negara yang menganut sistem hukum ”civil law”. Dan bagaimana Negara Indonesia yang menganut sistem hukum civil law mempraktekkan kebijakan konsep omnibus law di dalam sistem hukumnya.
Kesesuaian Asas Umum Pemerintahan Yang Baik Untuk Optimalisasi Pelayanan Publik Soimin, Soimin; Kusumadhani, Juniar Azzahra; Toufiqurrahman, Thoriq
Edulaw : Journal of Islamic Law and Yurisprudance Vol. 2 No. 1 (2021): EduLaw:Journal of Islamic Law and Yurisprudance
Publisher : Islamic Criminal Law Study Program, Bunga Bangsa Cirebon Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan publik merupakan suatu hal yang sangat umum untuk ditemukan oleh kita ditengah kehidupan sehari-hari. Khususnya hal ini berlaku pada keadaan seperrti pemerintahan dan penyelenggaraan negara. Dalam hal ini berarti bahwa pelayanan publik yang sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari merupakan bagian serta cakupan dari administrative law. Disamping itu, administrative law yang saat ini ada ditengah masyarakat juga memuat adanya asas umum pemerintahan yang baik (AUPB), dimana asas ini menjadi tumpuan awal ataupun landasan utama bagi upaya menjalankan pemerintahan yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana ketentuan dalam AUPB untuk optimalisasi pelayanan publik yang ada di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode normative untuk mengkaji secara hukum positif dan keetntuannya. Hasilnya ditemukan bahwa kehadiran asas umum pemerintahan yang baik jika diterapkan secara maksimal akan mampu untuk mengoptimalkan pelayanan publik yang ada.
Pelembagaan Program-Program Pemerintah dalam Suatu Tinjauan Hukum Administrasi Negara Soimin, Soimin
Edulaw : Journal of Islamic Law and Yurisprudance Vol. 3 No. 1 (2022): Edulaw: Islamic Criminal Law Journal
Publisher : Islamic Criminal Law Study Program, Bunga Bangsa Cirebon Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terkadang kita melihatnya sangat miris. Kenapa begitu? Karena program-program yang seharusnya menjadi hak milik dari semua warga masyarakat, karena memang program itu diadakan dan menggunakan uang negara. Namun, sayangnya, terkadang justru program-program yang diadakan dan menggunakan keuangan negara itu disalahgunakan oleh penyelenggara dan pelaksana program yang menjadi tanggung jawabnya. Disinilah keprihatinan itu timbul, dan bagaimana sebenarnya program-program yang ada dan dilaksanakan oleh pemerintah itu, yang saat ini begitu banyak program yang diberikan kepada warga masyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka ada beberapa hal yang menjadi rumusan masalah dalam studi literasi atau studi Pustaka, antara lain: (1) Bagaimana pelembagaan program pemerintah dalam kajian hukum administrasi negara; dan (2) Bagaimana bentuk pelembagaan untuk program-program pemerintah menurut kajian hukum administrasi negara. Dari rumusan masalah tersebut, maka penulis dalam melakukan studinya menggunakan penelitian hukum normatif atau penelitian studi perpustakaan merupakan jenis penelitian yang mengkaji studi dokumen menggunakan berbagai data sekunder seperti peraturan perundang-undangan, keputusan pengadilan, teori hukum, dan dapat berupa pendapat para sarjana. Lembaga (K/L) sebagaimana dengan pembagian tugas dan fungsi ke dalam 3 (tiga) komponen tersebut di atas, lebih lanjut secara teknis pelaksanakan akan di bagi ke dalam struktur program dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing komponen, dengan pembagian peran di dalam struktur program pemerintah khususnya yang ada pada program P3PD, antara lain: Kelembagaan Central Project Management Unit (CPMU) yang menyelenggarakan peningkatan kualitas bagi perangkat desa, khususnya di bidang pemerintahan dan pembinaan kemasyarakatan desa, dengan tugas untuk melaksanakan pelatihan bagi perangkat desa di seluruh Indonesia dengan leading sector Kementerian Dalam Negeri selaku Komponen 1. Kelembagaan Project Management Unit (PMU) yang menyelenggarakan peningkatan kualitas bagi warga masyarakat dan pendamping desa dalam rangka pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa, dengan tugas untuk melaksanakan pelatihan bagi warga masyarakat dan pedamping desa di seluruh Indonesia dengan leading sector Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi selaku Komponen 2. Kelembagaan Steering Commitee (SC) yang bertugas untuk melaksanakan pengendalian, koordinasi dan singkronisasi program P3PD yang ada di Komponen 1 dan 2 dengan leading sector Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional selaku komponen
Tanggung Jawab Negara dalam Dinamika Politik Kewargaan di Desa : Study Kasus Inisiatif Pemerintah Desa Karang Asem dalam Membangun Kepercayaan Publik Soimin, Soimin
Edulaw : Journal of Islamic Law and Yurisprudance Vol. 7 No. 2 (2025): Edulaw : Journal of Islamic Law and Yurisprudance
Publisher : Islamic Criminal Law Study Program, Bunga Bangsa Cirebon Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edulaw.v7i2.3030

Abstract

Penelitian ini mengkaji tanggung jawab negara dalam dinamika politik kewargaan di desa, dengan studi kasus inisiasi Pemerintah Desa Karang Asem, Kabupaten Indramayu, dalam membangun kepercayaan masyarakat. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, penelitian ini menganalisis bentuk-bentuk tanggung jawab negara, inisiatif pemerintah desa, dan dampaknya terhadap dinamika politik kewargaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggung jawab negara termanifestasi melalui penyediaan kerangka hukum, alokasi sumber daya, kapasitas pengembangan, serta pengawasan dan evaluasi. Inisiatif Pemerintah Desa Karang Asem meliputi penerapan Sistem Informasi Desa, peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan, pemberdayaan ekonomi melalui BUMDes, dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Dampak positif terlihat dari peningkatan partisipasi politik warga, penguatan lembaga kemasyarakatan desa, peningkatan kepercayaan publik, dan kemajuan desa yang tercermin dalam peningkatan Indeks Desa Membangun. Meskipun masih terdapat tantangan dalam mengatasi kesenjangan digital, upaya- upaya tersebut telah memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat demokrasi dan partisipasi warga di tingkat desa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan tanggung jawab negara yang efektif, dikombinasikan dengan inisiatif lokal yang inovatif, dapat meningkatkan kualitas politik kewargaan dan pembangunan di tingkat desa