Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisa Uprating JTM 20 kV di Penyulang Tolandona Out Labunia Untuk Perbaikan Tegangan Pelanggan PT. KPA dan Sekitarnya Suseno, Ario; Adyatma, Sandy; Jaya, Arif; Nawir, Muhammad; Amin, Muhammad
Jurnal LOGITECH Logika Technology Vol. 8 No. 2 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64109/178yb896

Abstract

Keandalan suatu penyulang ditentukan oleh kemampuannya dalam menjaga tegangan tetap stabi. Menjaga kestabilan tegangan merupakan tanggung jawab utama PT PLN (Persero) terutama bagi pelanggan industri dengan daya besar. Salah satu daya besar di UP3 Baubau adalah PT Kartika Prima Abadi (PT KPA), sebuah perusahaan pengolahan aspal alam yang berlokasi di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Jarak suplai yang cukup jauh dari pusat pembangkitan di PLTU Baruta, yakni sekitar ±77 kilometer dengan total panjang penyulang mencapai ±213 kilometer, menjadi salah satu faktor yang berpotensi menurunkan kualitas tegangan listrik yang diterima oleh perusahaan tersebut. Pada tanggal 9 November 2023 PT. KPA bersurat mengenai kendala produksi akibat tegangan terlalu rendah yang menyebabkan beberapa unit mesin tidak berfungsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak uprating konduktor pada Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV Penyulang Tolandona Out Labunia dalam rangka meningkatkan kualitas tegangan dan efisiensi distribusi energi listrik. Metode yang digunakan meliputi analisis teknis melalui simulasi menggunakan perangkat lunak ETAP serta perhitungan untuk mengevaluasi profil tegangan dan rugi daya sebelum dan sesudah uprating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan uprating, tegangan minimum di sisi pelanggan utama, PT Kartika Prima Abadi, hanya mencapai ±18.670 Volt, berada di batas bawah toleransi PLN. Rugi daya yang terjadi sebesar ±102,5 kW mengindikasikan rendahnya efisiensi sistem. Setelah uprating dilakukan dengan mengganti konduktor dari 70 mm² menjadi 150 mm², tegangan minimum meningkat menjadi ±19.600 Volt dan rugi daya menurun menjadi ±56,7 kW. Temuan ini menunjukkan bahwa uprating konduktor mampu secara signifikan meningkatkan kestabilan tegangan dan menurunkan rugi daya dalam sistem distribusi.