Masa tinggal di kost merupakan periode transisi penting bagi banyak remaja dan dewasa muda, yang seringkali disertai dengan perubahan gaya hidup, pola makan, dan aktivitas fisik. Pola hidup yang tidak sehat selama masa ini dapat berpengaruh terhadap status gizi, termasuk perubahan berat badan yang tidak diinginkan. Pola makan tidak teratur, konsumsi makanan cepat saji, kurangnya aktivitas fisik, serta kurangnya perhatian terhadap kesehatan diri menjadi faktor risiko utama. Meskipun demikian, hubungan langsung antara pola hidup dan tingkat penurunan berat badan pada anak kost masih belum banyak diteliti secara spesifik di berbagai konteks lokal). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola hidup dengan tingkat penurunan berat badan pada anak kost. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 60 anak kost dijadikan responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran antropometri, kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menujukkan bahwa Sebagian besar responden memiliki pola hidup tidak baik (46 orang, 76,7%). Meskipun demikian, mayoritas responden mengalami penurunan berat badan yang tergolong baik (44 orang, 73%). Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pola hidup dengan tingkat penurunan berat badan (p=0,365). Pola hidup tidak menunjukkan hubungan signifikan terhadap tingkat penurunan berat badan pada anak kost. Faktor lain seperti asupan nutrisi, aktivitas fisik, dan kondisi psikologis perlu diteliti lebih lanjut