Untuk pembangunan gedung yang tinggi biasanya pengembang akan membangun ruang bawah tanah, untuk penambah ruang tertentu, lahan parkir, dan perkuatan struktur bagian bawah gedung. Pembangunan basement pada elevasi lebih rendah dari muka air tanah berisiko mengalami gangguan kestabilan yang berdampak pada kelancaran aktivitas konstruksi. Gangguan ini dapat dihindari dengan pengaturan melalui sistem pemompaan yang disebut dewatering agar galian selalu dalam kondisi kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pekerjaan dewatering menggunakan predrainage pada proyek pengembangan Apartemen St.Moritz Makassar untuk mengecek kestabilan galian tanah dan muka air tanah di area galian proyek. Penelitian observasional dilakukan pada lokasi proyek untuk mengumpulkan data kondisi tanah dan topografi serta bangunan sekitar proyek yang didukung dengan data sekunder berupa gambar rencana, data hasil investigasi tanah, serta tinggi muka air tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode pekerjaan dewatering predrainage mendapatkan hasil yang efektif walaupun debit air tanah kecil. Dari hasil perhitungan, debit Air Tanah sebelum dan sesudah digunakan Metode Dewatering dengan Sumur mengalami peningkatan jumlah Debit. penurunan muka air tanah awal di area sekitar galian hanya ± 6.00m dari Muka Air Tanah Awal sebelum galian yaitu -3.00 m.