Al-Qur’an merupakan kalam ilahi yang absolut kebenarannya. Namun, terkait dengan sistematika atau susunan tertib peletakkan surah-surahnya, terdapat ragam pendapat dalam urusannya. Diantara sahabat ada yang menyusun sesuai dengan masa turunnya, dan ada juga yang menulis mulai dari surah al-fatihah sampai surah al-nas, sebagaimana yang kita pedomani hari ini yaitu pada mushaf utsmani. Tentunya para mufassir dalam menjawab ini dengan berpijak pada hadis Nabi SAW, dan sejarah yang berlaku di kalangan para sahabat, atau menjawab dengan menelaah dari keduanya, sehingga terjadi tiga perbedaan pendapat. Pendapat pertama mengatakan bahwa sistematika mushaf Al-Qur’an bersifat tauqifi. Pendapat kedua, penyusunan urutan mushaf Al-Qur’an merupakan hasil ijtihadi. Sedangkan pendapat ketiga memandang bahwa sistematika mushaf Al-Qur’an sebagian bersifat tauqifi dan sebagian lagi bersifat ijtihadi. Jenis penelitian ini menitikberatkan pada penelitian dalam bentuk penelitian kepustakaan dalam bentuk Library Research atau studi kepustakaan. Persoalan yang dikaji terkait dengan bagaimana sistematisasi penulisan Al-Qur’an, mulai dari ayat-ayatnya, dan surah-surahnya dalam Al-Qur’an. Adapun sasaran penelitian lebih menitikberatkan pada apakah ayat-ayat atau surah dalam Al-Qur’an itu bersifat tauqifi, ataupun ijtihadi hasil dari ikhtiar para ulama.