This research aims to find out how parents and children communicate when using active smartphones among class V students at SDN 01 Muara Rupit. This research uses qualitative methods and descriptive approaches. Information collected in this research. The informants in this research were parents and children who actively used smartphones among class V students at SDN 01 Muara Rupit. In this research, J.A Devito's theory about authoritarian, authoritative and permissive communication patterns is used. Data was collected through interviews, observation and documentation. Data analysis is carried out by reducing, displaying and drawing conclusions. The research results show that permissive communication patterns are what make children tend to use smartphones actively. It was found that the actions of parents who indulge their children in using smartphones, cause children to become indifferent to their surroundings, impatient, and difficult to manage. Then the authoritarian communication pattern refers to the actions of parents who are harsh and rigid towards their children in using smartphones, which makes children feel depressed, unhappy, irritable and angry. In the authoritative communication pattern, it was found that parents had an open attitude and high levels of control, making it easier for children to understand, follow the rules and not feel pressured. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana orang tua dan anak berkomunikasi saat menggunakan smartphone aktif pada siswa kelas V SDN 01 Muara Rupit. Penelitian ini menggunakan metode kualiatif dan pendekatan deskriptif. Informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini. Informan dalam penelitian ini adalah orang tua dan anak dalam penggunan smartphone aktif pada siswa kelas V SDN 01 Muara Rupit. Dalam penelitian ini, teori J.A Devito tentang pola komunikasi authoritarian, authoritative, dan permissive digunakan. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mereduksi, menampilkan, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi permissive adalah yang membuat anak cenderung menggunakan smartphone aktif. Ditemukan bahwa tindakan orang tua yang memanjakan anak dalam menggunakan smartphone, menyebabkan anak menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar, tidak sabar, dan sulit diatur. Kemudian pada pola komunikasi authoritarian pada tindakan orang tua yang bersikap keras dan kaku terhadap anak dalam menggunakan smartphone sehingga membuat anak merasa tertekan, tidak bahagia, mudah tersinggung, dan pemarah. Pada pola komunikasi authoritative ditemukannya bahwa orang tua memiliki sikap terbuka dan kontrol yang tinggi sehingga membuat anak menjadi lebih mudah mengerti, mengikuti aturan dan tidak merasa tertekan.