Latar Belakang : ASI memiliki kandungan kolostrum yang kaya akan antibodi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu membunuh kuman dalam jumlah yang tinggi di dalam tubuh bayi. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dilanjutkan dengan tambahan makanan pendamping sampai usia dua tahun dapat mencegah kematian sebanyak 19%. Pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya seperti kurangnya pengetahuan ibu terhadap pentingnya ASI untuk bayi baru lahir, sikap, kepercayaan diri serta perilaku ibu dalam memberikan ASI. Tujuan: Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif, khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Ketapang Kab. Sampang. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Rancangan penelitian ini menggunakan sampel dengan metode non probability sampling teknik purposif sampling. Populasi yang diteliti pada penelitian ini adalah seluruh Ibu yang memiliki baduta (anak usia di bawah dua tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Ketapang Kabupaten Sampang dengan besar sampel yang digunakan sebanyak 95 ibu menyusui yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square. Hasil : Dan dari hasil analisis didapatkan hasil adanya hubungan antara tingkat pengetahuan ibu menyusui terhadap pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Ketapang Kab. Sampang, hal ini terbukti dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, nilai tersebut < 0,05, Hasil uji korelasi koefisien kontingensi aktivitas fisik dan obesitas dengan komplikasi ulkus diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Petrokimia Gresik Driyorejo diperoleh p value < 0,05. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu menysuai tehadap pemberian ASI Eksklusif khususnya di wilayah kerja Puskesmas Ketapang Kabupaten Sampang.