Latar Belakang: Permasalahan yang sering muncul pasca anestesi adalah timbulnya mual dan muntah atau postoperatif mual dan muntah (PONV) yang menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien pasca operasi. Insiden PONV sekitar 20-30%, meningkat 70-80% pada pasien berisiko tinggi. Terdapat beberapa faktor risiko namun tidak semua mempunyai dampak yang sama pada kelompok populasi yang berbeda. Tujuan: Untuk menganalisis status fisik American Society Of Anesthesiologist (ASA) terhadap kejadian Post Operative Nausea and Vomiting (PONV) pada pasien dengan general anesthesia. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis survey analytic yang bersifat cross-sectional. Sampel diambil dengan teknik non-probability sampling jenis consecutive sampling sebesar 65 responden. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi pasien yang diperoleh melalui observasi rekam medik pasien, dan Skor APAIS. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Regresi Linear Sederhana . Hasil: Kejadian PONV pada pasien dengan general anestesi dengan status fisik ASA II mengalami PONV sedang sebesar 14 responden (45,2%). Terdapat 3 responden (11.1%) dengan status fisik ASA I mengalami PONV berat. Pada uji regresi linear sederhana didapatkan hasil bahwa status fisik ASA dengan Kejadian Post Operative Nausea Vomiting pada Post General anesthesia, dengan Nilai sig pada person regresi linear sederhana menunjukan nilai sig. <0,05 yaitu 0,004. Hal tersebut menunjukan bahwa status fisik ASA berhubungan dengan PONV berpengaruh signifikan. Secara umum durasi operasi dengan kejadian PONV berhubungan dengan general anesthesia. Kesimpulan: Adanya hubungan status fisik ASA dengan kejadian PONV pada Post general Anestesi.